NOWTOOLINE, JAKARTA – SKK Migas mencatat realisasi investasi hulu migas pada 2022 tembus US$ 12,3 miliar atau setara Rp 182 triliun. Realisasi investasi ini tertinggi dalam kurun waktu 7 tahun terakhir atau sejak 2016.
Realisasi investasi hulu migas 2022 yang mencapai US$ 12,3 miliar ini lebih tinggi dibanding tahun 2021 sebesar S$ 10,9 miliar. Capaian Investasi 2022 juga telah melampaui investasi hulu migas sebelum pandemi COVID-19 di tahun 2019 yang tercatat sebesar US$ 11,7 miliar.
“Kinerja investasi hulu migas nasional di tahun 2022 yang naik 13% dibandingkan tahun lalu juga tercatat lebih baik dibandingkan rata-rata kenaikan investasi global yang hanya naik sebesar 5%,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Selasa, (24/1/2023).
Dwi menambahkan keberhasilan dalam meningkatkan daya saing industri hulu migas nasional yang ditandai dengan meningkatnya investasi adalah salah satu pencapaian positif dari transformasi SKK Migas.
“Hal ini telah dimulai sejak tahun 2019,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja Benny Lubiantara menyampaikan sejak penurunan aktivitas eksplorasi akibat pandemi Covid-19 di tahun 2020, dan pada tahun-tahun selanjutnya aktivitas eksplorasi terus meningkat.
Sedangkan, Deputi Eksploitasi Wahju Wibowo menyampaikan kegiatan pengeboran sumur pengembangan, workover dan well service meningkat.
“Kegiatan pengeboran sumur pengembangan terealisasi 760 sumur lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 sebanyak 480 sumur atau meningkat 158%. Jumlah pengeboran sumur pengembangan tahun 2022 adalah terbanyak dalam 8 tahun terakhir sejak 2015,” tutur Wahyu. (energijuang/redaksi)