Tim Penyidik KPK Tinggalkan Gedung Pemkab Lamongan, Pemeriksaan Saksi Berlanjut

Mobil penyidik KPK saat akan meninggalkan Gedung Pemkab Lamongan, Rabu (9/7/2025)

NOWTOOLINE, LAMONGAN – Ketegangan masih menyelimuti Gedung Pemkab Lamongan saat jam menunjukkan pukul 17.00 WIB. Tiga mobil yang ditumpangi tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlahan meninggalkan lokasi setelah seharian penuh melakukan pemeriksaan maraton terhadap para saksi.

Salah satu anggota tim terlihat membawa koper besar saat keluar gedung Pemkab Lamongan sehingga menyisakan banyak tanya dan bisik-bisik penuh spekulasi di kalangan wartawan dan ASN setempat.

Sejak pagi, suasana di halaman gedung tampak tak biasa. Delapan orang saksi dipanggil KPK untuk dimintai keterangan, menambah daftar panjang total 20 saksi yang telah diperiksa sejak hari pertama penyelidikan. Pemeriksaan ini akan terus bergulir hingga Jumat, 11 Juli 2025, sebagaimana agenda resmi yang dihimpun dari berbagai sumber internal.

Hingga sore, awak media yang setia berjaga hanya bisa membidik momen-momen krusial dari kejauhan. Tak satu pun penyidik bersedia memberikan keterangan. Kesunyian itu justru semakin menebalkan kesan bahwa sesuatu yang besar tengah dibongkar dari balik dinding kekuasaan.

“Ojo aneh-aneh,” ucap salah satu saksi ketika dicegat wartawan di depan lift menuju lantai 7, lantai yang belakangan ramai disebut sebagai lokasi utama pemeriksaan KPK. Kalimat pendek tapi tajam itu seolah menegaskan betapa sensitifnya persoalan yang tengah didalami lembaga antirasuah tersebut.

Berikut nama-nama saksi yang dipanggil pada Rabu (9/7/2025):

1. Yayuk Sri Rahayu, Kabid Cipta Karya Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

2. Andhi Oktavianto, Staf Bagian Pengadaan Barang/Jasa Setda Lamongan

3. Yoyok Kristantono, Kabid Sarana Dinas Perhubungan

4. Teguh Ali Sabudi, Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman

5. Fajar Sodiq, Pegawai Inspektorat

6. Nanik Purwati, Kabag Umum Setda

7. Kholis, mantan ajudan Bupati Lamongan

8. Ruslan, Direktur Utama PT Karya Bisa

Keberadaan Ruslan sebagai petinggi perusahaan swasta menandakan bahwa penyidikan tak hanya menyisir birokrasi, tapi juga menelisik aliran dana dan dugaan kongkalikong pengadaan proyek.

Sementara itu, dua mobil penyidik lainnya lebih dulu meninggalkan lokasi sekitar pukul 16.00 WIB. Aktivitas keluar-masuk tanpa pernyataan resmi itu memicu beragam spekulasi publik, terutama soal dugaan keterlibatan aktor-aktor penting dalam proyek-proyek strategis yang dibiayai APBD Lamongan.

Kehadiran koper besar, sikap tertutup saksi, dan diam seribu bahasa dari para penyidik saat berada di Gedung Pemkab Lamongan menjadi potongan-potongan puzzle yang kini tengah ditata KPK.