NOWTOOLINE, LAMONGAN – Masyarakat Kabupaten Lamongan (Pemkab Lamongan) mulai disurvei secara acak untuk mengukur dan memastikan kekebalan kelompok (herd immunity) yang dimiliki dalam melawan Covid-19.
Pemerintah pusat sudah menetapkan desa dan kecamatan mana saja yang akan diambil sampelnya sebagai bahan data survei. Pemkab Lamongan hanya memfasilitasi datanya saja.
Herd Immunity merupakan situasi dimana terlindunginya kelompok masyarakat yang rentan (bukan sasaran vaksinasi) dan yang tervaksinasi terhadap Covid-19. Kondisi ini bisa tercapai dengan cakupan vaksinasi yang tinggi dan merata.
“Terkait survei tersebut, saat ini sudah dalam proses pengambilan sampel ke desa-desa. Siapa saja yang disampling atau dijadikan sampel sudah ditetapkan dari pusat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan dr. Taufik Hidayat, Senin (1/11/2021).
Sampel tersebut, ungkap dr. Taufik, diambil secara acak baik yang sudah divaksin maupun yang belum. Karena, menurutnya, ada kemungkinan orang yang sudah tervaksin belum muncul kekebalan yang kuat.
Sebaliknya, sambung dr. Taufik, ada pula kemungkinan orang yang belum divaksin tapi sudah muncul kekebalan karena pernah OTG tapi tidak pernah merasakan memiliki gejala.
“Pusat sudah memberikan breakdown data melalui Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) setempat terkait siapa saja orangnya. Kemudian data tersebut diambil sampelnya oleh lembaga di luar pemerintahan yang ditunjuk,” kata dr. Taufik.
Sementara itu, Kepala Disdukcapil Kabupaten Lamongan Sugeng Widodo menyebutkan, dari 27 hanya 9 kecamatan yang disurvei secara acak dalam kaitannya untuk mengukur herd immunity. “Ada 9 Kecamatan dan 10 Desa. Kita hanya menyediakan Nama, NIK dan Alamat warga yang akan disurvey. Dan ini merupakan program Litbang Mendagri (Menteri Dalam Negeri),” ucap Sugeng.