NOWTOOLINE, LAMONGAN – Untuk mempercepat dan memperluas digitalisasi smart city, Pemerintah Kabupaten Lamongan (Pemkab Lamongan) bekerjasama dengan PT BNI (Persero) Tbk. Kolaborasi antar elemen memang sangat diperlukan untuk kebangkitan Lamongan, terutama dalam hal penyediaan dan penggunaan layanan jasa perbankan.
Karena berbagai kegiatan telah dilakukan Pemkab Lamongan untuk mendorong pemanfaatan teknologi, tidak hanya sebagai solusi atas permasalahan namun juga mendorong potensi unggulan daerah. Sehingga Kota Soto masuk dalam 100 Smart City Kemenkominfo sajak tahun 2018.
Pemkab Lamongan juga melakukan digitalisasi pelayanan publik. Diantaranya dengan inovasi-inovasi digital, seperti POL (Pasar Online Lamongan) untuk mendukung UMKM. Serta SIPPOMA (Solusi Pelayanan Publik Online dan Mandiri Kabupaten Lamongan) untuk meningkatkan pelayanan.
Hal ini disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menandatangani kerjasama tentang penyediaan dan penggunaan layanan jasa perbankan oleh PT BNI (Persero) Tbk di Gedung Pemkab Lamongan, Senin (27/12/2021).
“Kami terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi dan juga kebangkitan ekonomi di Lamongan. Program prioritas kami juga termasuk didalamnya digitalisasi pelayanan publik. Kami menyambut dengan baik kerjasama ini untuk mengefektifkan dan meningkatkan smart city di Lamongan, juga untuk kebangkitan UMKM Lamongan,” kata Pak Yes.
Dalam kesempatan yang sama, PT BNI (Persero) Tbk juga melakukan penandatanganan kerjasama dengan beberapa Perangkat Daerah diantaranya, dengan Bapenda terkait penyediaan layanan pembayaran untuk pajak dan retribusi darah. Dengan PDAM terkait layanan pembayaran tagihan air minum dan tagihan lainnya secara online.
Dengan Dinas Lingkungan Hidup kerjasama dalam hal penyediaan layanan perbankan dan pengelolaan rekening transaksi Bank Sampah dan Nasabah Bank Sampah pada program Ayo Menabung Dengan Sampah. Serta dengan Disperindag tentang pemanfaatan fasilitas jasa dan layanan perbankan serta dukungan pasar online (marketplace) untuk peningkatan sector usaha mikro dan kecil di Kabupaten Lamongan.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jatim Budi Hanoto mengungkapkan bahwa berdasarkan indeks capaian ETPD (Elektronifikasi Transaksi di Pemerintah Daerah) sebagai salah satu sarana menilai indicator level digitalisasi daerah, Lamongan memperoleh nilai 74,63 atau dapat dikatakan sebagai kategori maju dalam bidang digital, satu strip di level digitalisasi (level paling tinggi).
“Perlu kita dorong terus dengan kerjasama dengan perbankan. Kami ingin mendorong untuk mendigitalkan pasar rakyat yang siap Q-RIS. Perlu dilaksanakan secara terlaksana dan terstruktur. Mudah-mudahan dengan MoU ini dapat membawa semangat, spirit, ruh dari inovasi digital semakin luas, dan Lamongan bisa menjadi contoh terbaik dari smart city,” ucap Budi.
Di kesempatan yang sama, Wakil Pemimpin BNI Kantor Wilayah 06 Surabaya Muhammad Khalim mengatakan bahwa BNI hadir memberikan solusi yang terintegrasi dengan teknologi informasi dalam tata kelola kota dan kabupaten.
“Gerakan ini memang untuk mendukung kabupaten/kota dalam menyusun masterplan smart city agar bisa lebih memaksimalkan servis pemanfaatan teknologi baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun dalam mengakselerasi potensi-potensi keunggulan di daerah masing-masing. Semoga kerjasama yang sudah terjalin ini terus dapat ditingkatkan,” ucap Khalim.
Selain melakukan penandatanganan kerjasama dengan Pemkab Lamongan untuk mempercepat dan memperluas digitalisasi smart city, PT. BNI (Persero) Tbk juga menyerahkan secara simbolis bantuan penghijauan 1000 pohon bamboo kepada DLH dan menyerahkan tap cash design Gapura Paduraksa Lamongan kepada Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.