Dua Kabupaten Ini Jadi Sasaran Pelatihan yang Digelar Komisi VII DPR RI dan BRIN

Nasyirul Falah Amru, anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan membuka pelatihan yang diselenggarakan bersama Balai Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Sabtu (24/12/2022), Foto : Kharis Ruas Falah for NOWTOOLine)

NOWTOOLINE, LAMONGAN – Komisi VII DPR RI bekerja sama dengan Balai Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar belasan pelatihan penting di wilayah Kabupaten Lamongan dan Gresik

Pelatihan dengan tagline Berbakti Untuk Negeri ini dibuka secara langsung oleh anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru atau akrab disapa Gus Falah, Sabtu (24/12/2022).

Gus Falah mengemukakan, pihaknya bekerja sama dengan BRIN untuk menggelar 10 (sepuluh) pelatihan di Kabupaten Lamongan dan 8 (delapan) di Kabupaten Gresik.

Tiga diantaranya, pelatihan Pelatihan dan Edukasi Literasi Informasi di Era Digital, Pelatihan Pembudidayaan Tanaman Pisang dan Pelatihan Pembudidayaan Tanaman Cabai.

Pelatihan dan Edukasi Literasi Informasi di Era Digital dan Pembudidayaan Tanaman Cabai dilaksanakan di Grand Hotel Mahkota. Sedangkan Pelatihan Pembudidayaan Tanaman Pisang di Rumah Makan Aqilah Deket.

Juga Pelatihan Teknologi Perbanyakan Benih Jahe Merah Secara Ex Vitro, Pelatihan Teknologi Perbanyakan Tanaman Jati Secara Ex Vitro, Pelatihan Pakan Budidaya Ikan Air Tawar (Lele, Nila) serta Pelatihan Pakan Hijauan dan Pengolahan Limbah.

Kemudian, Pelatihan Teknolog! Pengolahan Ikan Laut (Abon) Pelatihan Teknologi Perbanyakan Tanaman Lada dan Pelatihan Pembuatan Pakan dan Pembudidayaan Ternak Ayam (Petelur dan Pedaging).

Selanjutnya, Pelatihan Pangan Berbasis Organik, Pelatihan Pengolahan Tepung Pisang dan Pelatihan Pengolahan Ikan Berbasis Fish Jelly.

“Yang pertama, kenapa penting sekali diselenggarakan Pelatihan dan Edukasi Literasi Informasi di Era Digital. Karena digital adalah sebuah keniscayaan,” ujar Gus Falah.

Lebih lanjut, dijelaskannya, masyarakat selalu berinteraksi dengan handphone. Untuk itu menjadi tantangan di era digital ini peserta pelatihan agar lebih melek dengan digital.

Era digitalisasi, Gus Falah menyampaikan, juga memiliki manfaat yang luar biasa karena pada saat pandemi kemarin bisa menolong pertemuan-pertemuan yang sifatnya secara online.

“Materi yang disampaikan adalah materi yang akan mengajak peserta agar lebih melek dengan digital, dan bisa memanfaatkan digitalisasi ini lebih ke hal yang positif,” ucapnya.

Dikatakan Gus Falah, kegiatan ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat di saat perkembangan media digital yang semakin pesat seperti saat ini. Dia berharap kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan dan menjadi agenda setiap tahunnya.

“Tentu kita ingin kegiatan ini bisa dilaksanakan setiap tahun, agar kita bisa terus mengedukasi tentang literasi informasi di era digital seperti saat ini kepada masyarakat,” ucapnya.

Tujuan kegiatan pelatihan dan edukasi literasi informasi di era digital ini, Gus Falah menyampaikan, yakni memberikan pengetahuan dan keterampilan teknis dalam memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang.

“Kita ingin peserta yang hadir memiliki kemampuan membuat karya informasi digital, yang diharapkan bisa menjadi lebih produktif. Sehingga memberikan nilai ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya.

Perkembangan teknologi sangat cepat dan digitalisasi di semua sektor kehidupan, menurutnya, bisa membawa perubahan berbagai aspek sosial, budaya, politik dan ekonomi menjadi dasar dilaksanakannya kegiatan pelatihan ini.

“Kita ingin masyarakat bisa lebih menyaring informasi-informasi mana yang benar dan hoax dan yang mana informasi yang bermanfaat dan informasi yang malah bernilai negatif,” ucapnya.

Di waktu yang sama, Gus Falah juga membuka pelatihan pembudidayaan tanaman pisang di Rumah Makan Aqilah Deket. Menurutnya, tanaman pisang layak ditanam di wilayah Kabupaten Lamongan karena biografisnya sangat mendukung.

“Biografis Lamongan sangat mendukung untuk dibudidayakan tanaman pisang. Selain itu, juga didukung dengan kebutuhan pangan yang terus meningkat, maka dari itu peningkatan produksi tanaman pisang perlu ditingkatkan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya,” tuturnya.

Bagi para peserta ia berharap dapat mengikuti kegiatan sampai tuntas, karena sangat bermanfaat. Bagi peserta yang merasa tidak punya lahan untuk ditanami pisang, atau tidak harus punya hewan ternak dulu baru belajar, pola pikir harus diubah.

“Kita tidak harus punya lahan sebelum belajar budi daya tanaman pisang. Begitu pula belajar membudidayakan tanaman cabai. Bahwa dengan belajar ilmunya kita akan langsung siap jika sewaktu-waktu punya lahan,” ucap Gus Falah, anggota Komisi VII DPR RI usai membuka tiga pelatihan bersama BRIN di Grand Hotel Mahkota dan Rumah Makan Aqilah Deket, Lamongan.