NOWTOOLINE, LAMONGAN – Selama dua bulan terakhir di tahun 2023, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Lamongan mengalami perjalanan panjang dalam menangani kejadian kebakaran.
Pasalnya, di tahun 2023 sampai dengan bulan September petugas Damkar Lamongan telah memadamkan kebakaran di Lamongan mencapai 144 kali kejadian. Sedangkan kejadian paling banyak justru di bulan Agustus – September 2023.
“Selama tahun 2023, kita telah menangani kejadian kebakaran sebanyak 144 kali. Namun yang paling banyak justru di bulan Agustus dan September yakni 34 dan 66 kali kejadian,” kata Siswanto Kepala Bidang Damkar Lamongan, Senin (2/10/2023).
Dari ratusan kejadian kebakaran tersebut, Siswanto mengungkapkan, didominasi akibat kelalaian yang dilakukan warga saat membakar rumput, ilalang dan batang padi. “Dominasi penyebab kebakaran di Lamongan karena warga lalai setelah membakar damen, bediang dan rumput,” ucapnya.
Lebih lanjut, Siswanto menyampaikan, kerugian paling besar akibat musibah kebakaran selama tahun 2023 mencapai satu milyar enam juta rupiah. Sedangkan paling sedikit, menurutnya, hanya satu juta lima ratus.
“Dan untuk kejadian kebakaran terbayak di tahun ini pada bulan Agustus, total kerugian mencapai Rp. 1,535 milyar. Sedangkan bulan September mencapai Rp. 1,062 milyar,” ujarnya.
Dari banyaknya kejadian kebakaran di Lamongan, Siswanto berharap, adanya penambahan armada damkar baik untuk suplay maupun mobil tembak masing-masing satu unit agar bisa menangani dengan cepat kejadian kebakaran di Lamongan.
“Mobil damkar kita saat ini, 5 mobil suplay dan 3 mobil tembak. Selain itu, kita juga berharap adanya tambahan jaket tahan panas, sepatu dan helm bagi 60 petugas Damkar Lamongan,” katanya.
Kepada masyarakat Kabupaten Lamongan, Siswanto menghimbau, agar tetap waspada di musim kemarau. “Begitu juga bagi warga yang merokok, agar jangan membuang putung rokok sebelum benar-benar padam,” ujar Siswanto, Kabid Damkar Lamongan.