NOWTOOLINE, LAMONGAN – Pemerintah Desa (Pemdes) Plososetro, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, terus berbenah untuk meningkatkan estetika dan identitas desa melalui pembangunan Gapura Dusun.
Pembangunan gapura yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Timur 2024 melalui skema Bantuan Keuangan Khusus Pemerintah Desa (BKKPD) merupakan salah satu langkah nyata yang dilaksanakan Pemdes Plososetro.
Kepala Desa Plososetro, Midkhol Huda, menjelaskan bahwa gapura ini tidak sekadar menjadi tanda masuk desa, tetapi juga mencerminkan karakter dan kebanggaan masyarakat terhadap desanya.
“Gapura ini tidak hanya berfungsi sebagai penanda batas wilayah desa, tetapi juga sebagai identitas budaya dan sejarah setempat. Selain itu, kehadiran gapura dapat memperindah tampilan desa serta memberikan informasi kepada pendatang mengenai lokasi Desa Plososetro,” ujar Midkhol, Selasa (19/2/2025).
Selain aspek estetika, gapura ini juga memiliki fungsi strategis, salah satunya sebagai titik pemantauan keamanan untuk akses keluar-masuk desa. Midkhol berharap pembangunan ini dapat berlanjut dengan adanya alokasi anggaran tambahan dari APBD Kabupaten Lamongan maupun Provinsi Jawa Timur untuk membangun gapura utama di pintu masuk desa.
“Gapura yang baru saja selesai ini berdiri di Dusun Plososetro. Ke depan, kami berharap bisa mendapatkan anggaran tambahan agar bisa membangun gapura utama di pintu masuk Desa Plososetro. Ini menjadi aspirasi masyarakat yang ingin desanya semakin tertata dan memiliki ciri khas tersendiri,” tuturnya.
Pembangunan Gapura Dusun di Desa Plososetro ini merupakan bagian dari program besar Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendukung pembangunan desa.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Nomor 100.3.3.1/589/KPTS/013/2024, Pemprov Jatim telah mengalokasikan dana sebesar Rp 230,68 miliar untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di berbagai desa.
“Dana bantuan keuangan ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur desa, termasuk pembangunan jalan, sarana olahraga, drainase, hingga ruang terbuka hijau yang ramah anak,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, dalam keterangan resminya.
Adhy menegaskan bahwa dana ini harus digunakan secara optimal dan sesuai regulasi agar benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat desa.
“Desa memiliki peran penting sebagai ujung tombak pembangunan daerah. Oleh karena itu, kami berkomitmen memberikan dukungan penuh untuk memperkuat infrastruktur desa demi kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Dengan adanya program ini, diharapkan pembangunan desa di Jawa Timur semakin pesat, menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan berdaya saing, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.