NOWTOOLINE, LAMONGAN – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menuturkan lesunya perekonomian akibat pandemi Covid-19 memaksa Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk berinovasi, berkoordinasi dan bersinergi di berbagai sektor. Untuk menggeliatkan perekonomian agar mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Lamongan, Pak Yes sapaan Yuhronur Efendi menggabungkan, semua sektor yang ada dengan sektor pariwisata.
“Contohnya di sektor pertanian Desa Latukan Kecamatan Karanggeneng, pertanian semangka yang biasanya saat panen dijual seperti biasa kali ini dijadikan pegelaran wisata sehingga omsetnya naik 300% dari biasanya,” ujar Pak Yes saat menerima rombongan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan VIII BPSDMD Provinsi Kalimantan Selatan di Pendopo Lokatantra, Selasa (15/06/2021).
Pak Yes sapaan Yuhronur Efendi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Lamongan terkoreksi menjadi -2,65% di akhir tahun 2020. Menurutnya, ini akan menjadi PR yang harus segera diselesaikan. “Untuk kita menekankan bangkitnya UMKM Lamongan. Ke depannya sektor-sektor yang lain pun akan mengikuti seperti sektor olahraga, sektor perikanan dan lain sebagainya,” katanya.
Pak Yes menyebutkan, sumberdaya alam yang ada di tiap desapun saat ini dimaksimalkan untuk dijadikan sebagai tempat wisata dan dimunculkannya taman-taman tematik di desa-desa yang dikelola oleh BUMDes. Munculnya desa-desa wisata tersebut, diharapkannya, produk-produk UMKM dan kerajinan masyarakat akan mendapatkan tempat untuk memasarkan produknya sehingga bisa menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar.
“Pemasarannya pun dilakukan secara offline dan online. Offline melalui kerjasama dengan took retail modern. Dari 90 produk UMKM yang dikurasi sudah terdapat 26 produk yang sudah bisa masuk took retail modern seperti Indomaret dan Alfamart. Sedangkan secara online Pemkab Lamongan bekerjasama dengan Bank Jatim meluncurkan aplikasi Pasar Online Lamongan dan Lapak Lamongan,” ucapnya.
Untuk meningkatkan PAD di sektor pariwisata Pemerintah Daerah, Pak Yes menyampaikan, harus pintar-pintar memanfaatkan sumberdaya yang ada dan melakukan kerjasama dengan investor atau pihak ketiga. Ia juga mengharapkan, WBL juga bisa menumbuhkan wisata-wisata lain di sekitanya contohnya Maharani Zoo, Tanjung Kododk Beach Resort dan menjadi satu wilayah dengan Wisata Religi Sunan Drajat.
“Salah satu contohnya, Wisata Bahari Lamongan (WBL) yang menyumbang PAD cukup besar. Sebelum pandemi PAD yang dikontribusi oleh WBL antara Rp. 10 Milyar sampai dengan Rp. 15 Milyar. Hasil tersebut diperoleh dari pemanfaatan aset daerah yang ada dengan kerjasama dengan investor dengan system bagi hasil,” akunya.
Kepala BPSDMD Propinsi Kalimantan Selatan Muhammad Nispuani menyampaikan, terima kasih kepada Bupati Lamongan dan akan membawa ilmu dari Kabupaten Lamongan ini untuk diadaptasikan di tiap wilayah peserta pelatihan tersebut.
“Semoga ilmu yang sudah Bupati Lamongan sampaikan dapat kita contoh dan adaptasikan di wilayah kita masing-masing,” ungkap Muhammad Nispuni menjadikan Kabupaten Lamongan sebagai lokus Visitasi Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II untuk meningkatkan PAD melalui penggabungan semua sektor yang ada dengan sektor pariwisata. ()