NOWTOOLINE, LAMONGAN – Kedatangan Ketua DPR RI Puan Maharani di Kabupaten Lamongan juga dia manfaatkan melihat langsung wilayah terdampak banjir tahunan. Dari Pasar Ikan Lamongan, Mbak Puan mengunjungi Desa Soko, di Kecamatan Glagah, Rabu (2/3/2022).
Di kawasan yang masih tergenang banjir akibat luapan air Sungai Bengawan Solo ini, Puan berdialog dengan enam kepala desa perwakilan dari enam kecamatan yang terdampak banjir tahunan, serta dengan masyarakat setempat. .
Gelar dialog Kepala Desa wilayah Bengawan Jero di Balai Desa Soko ini di antaranya juga diikuti Ketua Badan Anggaran DPR RI MH Said Abdullah dan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Kusnadi.
Saat dialog, Puan disambati masalah banjir yang jadi langganan di wilayah 6 kecamatan. Yakni Kecamatan Glagah, Kecamatan Deket, Kecamatan Karanggeneng, Kecamatan Kalitengah, Kecamatan Turi dan Kecamatan Karangbinangun.
Menurut para kades, dampak yang dirasakan masyarakat tidak hanya pada persoalan genangan air, tapi juga berdampak pada perekonomian masyarakat seperti gagal panen.
Mendengar keluhan dari para kepala desa, Puan mengatakan, kedatangannya ke kawasan terdampak banjir tahunan memang untuk mencarikan solusi. “Saya datang ke sini nggak mau kalau tidak ada solusi,” tandas Puan.
“Saya minta Pak Kusnadi untuk mencari solusi yang solutif, terkait hal-hal yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah. Nggak bisa hanya kabupaten saja. Disini juga ada pak Ketua Banggar DPR (MH Said Abdullah), tolong jelaskan solusinya,” tambah politisi PDI Perjuangan ini.
Cucu proklamator Bung Karno itu mengatakan, jika masalah banjir tahunan ini bisa diselesaikan, maka akan menjadi keberhasilan semuanya untuk mengatasi masalah yang telah dialami masyarakat bertahun-tahun tersebut.
Diminta mencarikan solusi, Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah menuturkan masalah tersebut merupakan masalah yang menjadi tanggung jawab nasional. Sebab, banjir terjadi akibat luapan air dari sungai Bengawan Solo.
“Karena Bengawan Solo itu sungai nasional otomatis jadi tanggung jawab nasional. Karena tanggung jawab yang diberikan Ibu Puan kepada kami, saya minta Pak Bupati Lamongan segera kirim proposal kepada kami,” kata Said Abdullah.
“Kalau sampai Mei gak dikirimi proposal, itu bukan salah kami, tapi salah bupatinya,” lanjut legislator asal Sumenep, Madura tersebut, disambut antusias warga.
Sedang Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi pun menyatakan siap membantu upaya mengatasi banjir. Di antaranya dengan menyelesaikan pengadaan pompa air hingga perbaikan pintu air di kawasan Sungai Bengawan Solo.
“Atas perintah Ibu Ketua DPR tentang persoalan pompa air, akan saya selesaikan. Di aliran kali itu pintu airnya belum sempurna, nanti kita akan sempurnakan dengan baik, sehingga bisa air bisa mengalir dengan baik,” ucap Kusnadi.
Sementara itu, dalam dialog, Kepala Desa Bambang, Kecamatan Turi, Bakri yang hadir mewakili masyarakatnya mengharap kedatangan Puan Maharani bisa membuat perubahan dan bisa memberi solusi dari banjir yang selalu dirasakan masyarakat.
“Mudah-mudahan berkat kedatangan jenengan (Anda) akan membuat perbedaan yang luar biasa bagi semua desa yang terdampak langganan banjir di Lamongan. Saya berterima kasih baru kali ini ada yang benar-benar peduli dan mengetahui kebutuhan masyarakat di wilayah Bengawan Jero,” terang Bakri.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kades Kendal Kemlagi, Kecamatan Karanggeneng, Iwan. Selain mengucapkan terima kasih, kades yang masih berusia 29 tahun ini mengaku terharu karena baru pertama kali ada tokoh nasional yang berkenan hadir dan bertemu langsung dengan masyarakat Kecamatan Karanggeneng.
“Terima kasih baru kali ini pejabat sekelas Ketua DPR RI masuk ke wilayah Bengawan Jero. Sudah beberapa puluh tahun kami merasakan banjir gak ada perbaikan. Selama ini, nggak ada situasi yang menguntungkan bagi kami, masyarakat di sini,” ucap Iwan, mengapresiasi kedatangan Mbak Puan.