NOWTOOLINE, LAMONGAN – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan untuk mempersiapkan pemimpin milenial menuju Indonesia emas 2045 adalah melalui gerakan literasi.
“Gerakan literasi nasional perlu didukung dan digaungkan dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi dan bakat menjadi pemimpin,” ujar Pak Yes sapaan Yuhronur Efendi, Jumat (24/9/2021).
Menurutnya, pada tahun 2020 sampai 2030 diprediksi sebagai puncak Indonesia mencapai populasi usia produktif sebesar 70 persen dari total penduduknya.
“Usia produktif ini menjadi keuntungan untuk perekonomian dan kemajuan Indonesia apabila generasi milenial sebagai generasi dengan jumlah yang besar dapat dikelola dengan baik,” katanya.
Ke depannya, tutur Pak Yes saat memberikan materi tentang menyiapkan pemimpin di era milenial dalam rangka PPKMB (Pendampingan Pengembangan Kepribadian dan Metode Belajar) Universitas Adi Buana Surabaya secara virtual, diperlukan karakter pemimpin yang cocok untuk generasi milenial.
“Pemimpin masa depan harus dipersiapkan dari sekarang, pendidikan dan literasi menjadi cara ampuh untuk mempersiapkan generasi muda seperti adek-adek mahasiswa ini yang nantinya menjadi seorang pemimpin,” ucapnya.
Pak Yes juga mengajak seluruh civitas akademika untuk mampu memanfaatkan kesempatan emas yang ada dengan terus belajar dan mengembangkan kemampuan baik soft skill maupun hard skill yang dimiliki.
“Selain itu juga memanfaatkan masa studi perkuliahan dengan sebaik-baiknya untuk meningktakan kapasitas berdasarkan bakat masing-masing,” ucapnya.
Pak Yes menuturkan, pemimpin masa depan adalah pemimpin yang menguasai kemampuan digital, yang dicirikan dengan karakter yang transparan, tidak bertele-tele, tepat sasaran, inovatif, kreatif, interaktif, adaptif, dan aplikatif serta menjalin kolaboratif.
“Ingatlah, jangan takut karena mitos-mitos kepemimpinan, jadilah seorang pemimpin yang melalui proses dengan niat, bakat, dan talenta apa yang kalian miliki,” tutur Pak Yes Bupati Lamongan saat memberikan materi tentang menyiapkan pemimpin milenial menuju Indonesia emas melalui gerakan literasi.