NOWTOOLINE, LAMONGAN – Penanganan Covid-19 di Kabupaten Lamongan bukan lagi terbaik se-Provinsi Jawa Timur. Pasalnya, sesuai hasil yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Lamongan justru menjadi satu-satunya kabupaten atau kota yang masuk assesmen level 1 di Pulau Jawa.
Sekertaris Satgas Covid-19 Kabupaten Lamongan, Moh. Nalikan menyampaikan jika assesmen adalah gambaran awal keberhasilan penangan Covid-19. Namun, menurutnya, tidak menjadi acuan atau indeks utama.
“Jelas membawa angin segar kepada teman-teman di lapangan, penanganan sudah mulai membawakan hasil. Namun kembali lagi acuan kita inmendagri, asesmen hanya gambaran awal,” ujar Nalikan, Rabu, (8/9/2021).
Melalui berbagai skema penanganan dipadukan dengan komunikasi dan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, penyebaran Covid-19 di Kabupaten Lamongan diprediksi bakal terus melandai.
Sesuai Inmendagri No. 39, Lamongan memberlakukan PPKM Level 3 mulai tanggal 7 September sampai dengan 13 September mendatang. Untuk itu, Nalikan menghimbau, agar warga tidak boleh terlalu euforia dan tetap menjalankan aturan sesuai Inmendagri yang berlaku.
“Saya berharap nanti di tanggal 13 Lamongan bisa benar-benar masuk Level 1. Assesmen keluar kita sadari bersama sebagai penilaian kalau penanganan Covid-19 sudah cukup bagus di Lamongan,” katanya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan, dr. Taufik Hidayat menjabarkan jika penilaian dari Kemenkes RI itu tak lepas dari kesadaran yang ada pada lingkungan warga Lamongan.
“Kesadaran masyarakat untuk mematuhi prokes, vaksinasi, serta merespon testing, trecing dan treatment dengan sadar dan dini semakin baik ini sangat perlu untuk mengatasi pandemi,” tutur Taufik.
Meski demikian, Taufik berharap agar warga masyarakat tetap waspada dan tidak abai meski Covid-19 sudah melandai. “Assesmen Level 1, bukan berarti langsung terjadi kelonggaran. Masyarakat harus tetap meningkatkan kesadaran dan awas diri,” ucap Taufik, Juru Bicara Satgas Covid-19 Lamongan.