NOWTOOLINE, LAMONGAN – Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Islam Lamongan (Unisla) tahun 2022 telah berakhir. KKN yang mengambil tema Memayu Raharjaning Praja ini menghasilkan 30 Jurnal Nasional.
Tak hanya itu, KKN Unisla di 10 kecamatan 30 desa di Kabupaten Lamongan ini juga mendaftarkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) hasil atau output kolaborasi mahasiswa dan dosen tersebut.
Hal ini disampaikan Rektor Unisla Bambang Eko Muljono usai penyerahan LPJ (laporan pertanggung jawaban) dan penutupan KKN di Kampus D Unisla, Kamis (6/10/2022).
“Hasil atau output dari KKN tahun ini adalah 30 Jurnal Nasional yang berISSN (Internasional Standart Serial Number) tentang penelitian dan pengabdian masyarakat,” kata Bambang.
Diungkapkan Bambang, puluhan Jurnal Nasional yang dikerjakan secara berkelompok berbasis monografis tersebut telah dibukukan.
“Ada 30 buku yang dikerjakan secara berkelompok. Contohnya, proses budidaya jamur tiram putih di Desa Kembangbahu,” ucapnya.
Bambang berharap, hasil 30 buku, 30 Jurnal Nasional yang telah diHAKIkan bisa memberikan manfaat bagi akademik mahasiswa dan peserta KKN.
“Jadi hasil KKN itu sudah diHAKI kan juga. Sehingga jika ada orang lain yang akan memanfaatkan harus seizin penciptanya,”ujarnya.
Tema KKN Unisla 2022 ini kan mempunyai filosofi berusaha dengan sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya dengan bekerja keras serta ulet untuk kesejahteraan dan keselamatan rakyat masyarakat dan negara.
“Temanya kan Memahyu Raharjaning Praja, jadi hasilnya harus dibukukan, dijurnal dan diHAKIkan. Agar hasilnya bisa dibaca oleh seluruh bangsa Indonesia,” tutur Bambang.
Ke depan KKN Unisla akan ditawarkan secara konvensional dan berbasis merdeka belajar kampus merdeka. Bambang juga berharap, KKN Unisla bisa sesuai dengan program Pemerintah Kabupaten Lamongan (Pemkab Lamongan).
“Sepanjang KKN Unisla masih dibutuhkan Pemkab Lamongan maka teman-teman mahasiswa akan bisa membantu dan menindaklanjutinya,” katanya.
Selain membantu, jelas Bambang, secara tidak langsung mahasiswa juga menerapkan ilmunya di lapangan, belajar permasalahan di Lamongan khususnya dalam mencapai cita-cita dalam pembangunan.
“Untuk KKN tahun ini terus terang puas sekali belum, tapi cukup puas. Namun kami berharap KKN kedepan itu bisa nyambung atau link and match dengan kebutuhan masyarakat secara umum di Lamongan,” ucap Bambang.
Sementara itu, Ketua Koordinator KKN Unisla, Hammam Rofiqi Agustapraja menyampaikan, KKN Unisla 2022 dimulai tanggal 1 hingga 31 September 2022.
Sebanyak 1159 peserta mahasiswa KKN berada di 10 kecamatan 30 desa di Lamongan. Dari 30 desa tersebut ada beberapa yang sengaja mengajukan ke Unisla untuk dijadikan Desa Binaan Kampus Hijau.
“Contohnya, Desa Doyomulyo Kecamatan Kembangbahu yang ingin menjadi desa binaan Unisla. Karena ingin didampingi untuk memproduksi air mineral dalam kemasan (amdk),” ujarnya.
Hammam menyebutkan 1.159 mahasiswa yang mengikuti KKN tahun ini terdiri dari 1062 mahasiswa KKN Reguler, 26 Mahasiswa Koordinator Pusat I, 32 Mahasiswa Koordinator Pusat II, dan 39 Mahasiswa Koordinator Pusat III.
Sedangkan untuk Koordinator Pusat III, lanjut Bambang, terdiri dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Kampus Mengajar dan PPK (Program Pengembangan Kreatifitas Mahasiswa).
“KKN Reguler dilaksanakan di 30 desa di 10 Kecamatan. Sedangkan untuk MBKM, Kampus Mengajar, PPK Mahasiswa dimulai bulan Februari hingga Juli dan berakhir tanggal 31 Agustus kemarin,” katanya.
Diungkapkan Hammam, mengenai hasil atau outputnya satu desa, satu buku, satu Jurnal Nasional, satu DPL, satu video dan satu HAKI. “Outputnya luar biasa ada 30 Jurnal Nasional yang telah diHAKIkan. Jurnal tersebut hasil penelitian kolaborasi antara dosen dengan mahasiswa,” kata Hammam, Ketua Koordinator KKN Unsila 2022.