– Ada tiga pocong, keranda mayat bertuliskan “Mati Karena Corona” dan banner bergambar pocong di Alun-alun Kota Lamongan, tepatnya di sebelah barat utara depan toko langgeng. Bahkan cara unik untuk mensosialisasikan protokol kesehatan (prokes) di tengah PPKM Darurat ini sempat dijadikan wahana baru bagi masyarakat Lamongan.
Endang Susilowati, satu diantara warga Lamongan menilai, adanya pocong dan keranda mayat di pusat kota tersebut merupakan cara unik untuk memberikan syok terapi atau mengingatkan kepada mereka yang acuh terhadap prokes.
“Ini sudah pas banget visualisasinya, karena orang akan mikir ternyata akibat virus corona itu bisa berakibat kematian. Makanya kalau gak ingin di pocong taati prokes,” ujar Endang Susilowati Kamis, (8/7/2021).
Menurut Endang, kenaikan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Lamongan, karena tingkat kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan mulai menurun, terutama masih adanya masyarakat yang masih sering berkerumun.
“Jadi dengan melihat pocong dan keranda mayat itu, mereka akan mikir dua kali untuk tidak mematuhi prokes yang telah dicanangkan pemerintah,” tuturnya.
Endang mengapresiasi, adanya sosialisasi dengan cara unik untuk menerapkan prokes. “Senang sih, sebenarnya ingin melihat saat malam hari, apalagi katanya lampu di Alun-Alun di Kota Lamongan dipadamkan. Nah, pocong terlihat seram dengan mata merah,” ucap Endang. ()