NOWTOOLINE, LAMONGAN – Dunia pendidikan Lamongan kembali tercoreng dengan munculnya kasus kekerasan yang melibatkan seorang guru SMP terhadap muridnya. Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan seorang oknum guru SMP di Lamongan menampar dan mengeluarkan kata-kata kasar kepada seorang siswa kelas VIII.
Dalam video yang viral berdurasi 35 detik, Elli terlihat tidak hanya memukul, tetapi juga mendorong kepala Satria sambil berkata kasar, “anake sopo koen, wong tuo mu sopo.” Tindakan ini menimbulkan kecaman luas, terutama karena terjadi di lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat aman dan nyaman bagi siswa untuk belajar.
Kejadian ini terjadi saat pelaksanaan ujian Sumatif Tengah Semester (STS) untuk mata pelajaran Seni Budaya. Siswa yang menjadi korban, SEP mengaku dipukul lebih dari tujuh kali oleh oknum guru yang dikenal dengan nama Eli
Sebelum kejadian itu, SEP menceritakan, dirinya memanggil oknum guru tersebut saat keluar ruang kelas dengan suara agak pelan. “Bu Eli-Bu Eli. Namun terdengar oleh Bu Eli itu berbeda,” kata SEP, Selasa (24/9/2024).
Setelah dipanggil SEP, Bu Eli masuk ruang kelas dan menanyakan ke semua siswa yang ada di ruangan. “Siapa yang memanggil atau menyebut Eli. Lalu saya maju. Padahal saya memanggil Bu Eli. Kemudian saya ditampar oleh Bu Eli,” ucapnya.
Kemudian, Satria mengungkapkan, dirinya disuruh oknum guru tersebut untuk mencoret namanya dalam daftar hadir.
“Bu Eli menyuruh untuk mencoret daftar kehadiran saya dalam mengikuti ujian STS mata pejaran Seni Budaya. Kemudian memukul saya lebih dari 7 (tujuh) kali dan berkata anake sopo koen, wong tuomu sopo,”tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Munif Syarif, telah mengonfirmasi insiden tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya segera mengambil tindakan.
“Peristiwanya baru saja terjadi, dan kami sudah memulai proses investigasi dengan meminta keterangan dari semua pihak terkait,” ujar Munif.
Munif juga menegaskan bahwa oknum guru tersebut telah ditarik dari sekolah untuk sementara waktu sambil menunggu hasil investigasi lebih lanjut. “Untuk sementara, guru itu kita tarik ke Dinas Pendidikan, mulai besok,” katanya.
Kasus ini menimbulkan reaksi keras dari orang tua korban. Ibu kandung SEP, yang dikenal dengan nama F, mengungkapkan kekecewaannya.
“Jangankan mukul, nyubit saja nggak pernah saya lakukan. Saya pasti akan melaporkan kasus ini ke Polres Lamongan,” kata F dengan penuh emosi.
Di sisi lain, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Lamongan, Nunggal Isbandi, menyebutkan bahwa saat ini pihaknya sedang memfasilitasi mediasi antara keluarga korban dan guru yang bersangkutan.
“Saat ini masih proses mediasi dengan orang tua siswa. Dan apa yang dilakukan Bu Eli ini diproses oleh Dinas Pendidikan Lamongan, agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang,” kata Nunggal.
Dikesempatan dan tempat yang berbeda, kedua belah pihak akhirnya memilih jalan damai dan menyudahi kejadian pemukulan yang dilakukan oleh oknum guru SMP di Lamongan tersebut dengan siswanya.