Gus AMI Beri Tanggapan Soal Kebocoran Data

Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Abdul Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Gus AMI saat singgah di Lamongan untuk makan siang sebelum menghadiri acara Haul di Ponpes Langitan, Kecamatan Widang, Tuban, Kamis (8/9/2022).Foto : Arianda)

NOWTOOLINE, LAMONGAN – Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Abdul Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Gus AMI memberikan tanggapannya terkait kasus kebocoran data yang kini masih menjadi perbincangan hangat.

Hal itu disampaikannya saat singgah di Lamongan untuk makan siang sebelum menghadiri acara Haul di Ponpes Langitan, Kecamatan Widang, Tuban, Kamis (8/9/2022).

Seperti diketahui, kasus kebocoran data itu di antaranya terjadi pada data pelanggan PLN, data pelanggan seluler prabayar, hingga dugaan kebocoran data Pedulilindungi.

Oleh karenanya, pria yang akrab disapa Gus Muhaimin ini mengungkapkan bahwa Undang-Undang tentang Perlindungan Data Pribadi harus lebih diperkuat. Bahkan, ia juga menyebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) masih belum mampu memberikan perlindungan terhadap data penduduk.

“UU Perlindungan Data Pribadi harus diperkuat lagi. Yang kedua Kominfo ini belum canggih berarti, belum bisa melindungi warganya melalui berbagai cara teknologi yang bisa dipilih. Harusnya kita punya teknologi untuk menangani itu agar tidak ada kebocoran,” ujar Gus AMI.

Lebih lanjut, Gus AMI meminta kepada Kementerian Kominfo agar lebih mengembangkan teknologi keamanannya. Dengan begitu, data warga ini bisa benar-benar terlindungi dari serangan peretas.

“Saya minta kepada Menteri Kominfo untuk benar-benar mengantisipasi secara teknologi. Sementara masyarakat juga harus menjaga datanya betul-betul supaya tidak bisa diakses oleh orang secara sembarangan,” tuturnya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini secara tegas juga mengatakan bahwa kebocoran data pribadi masyarakat merupakan kondisi yang darurat, sehingga harus segera ditangani dengan cepat melalui perangkat teknologi yang canggih.

“(Kebocoran data) Ini darurat ya, maka harus cari pakar-pakar teknologi. Harus dihadapi dengan kunci teknologi. Supaya Pedulilindungi dikasih pengawalan teknologi. Ini karena teknologinya masih belum canggih,” kata Gus AMI.