NOWTOOLINE, LAMONGAN – Hujan deras selama 1,5 jam dengan intensitas cukup tinggi pada Minggu (24/3/2024) membuat sejumlah titik di wilayah di Kecamatan Lamongan, Jawa Timur terendam banjir.
Ironisnya, banjir ini terjadi tak jauh dari Kolam Retensi yang baru saja dibangun di utara Jalan Poros Nasional menelan anggaran senilai Rp 3,5 miliar.
“Setiap hujan deras dan lama, pasti banjir. Tadi hanya 1,5 jam, tapi air sudah setinggi lutut,” keluh Nur Hadi, Ketua RT 3 RW 2 Kelurahan Tumenggungan.
Kolam Retensi Lamongan yang diharapkan mampu menampung 20.000 m3 air dari wilayah Kecamatan Lamongan ini tampaknya tak berdaya.
Secara terpisah, Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Kabupaten Lamongan Gunadi melalui Kabid Saiku berdalih bahwa pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU) menjadi penyebab air tak bisa mengalir ke utara dan malah balik ke selatan.
“Air dari Jalan Veteran ngumpul di Kolam Retensi. Tapi karena JLU belum selesai, airnya mbalik dan menyebabkan banjir,” ujar Saiki.
JLU Lamongan memang diharapkan dapat mengurai kemacetan, namun saat ini pengerjaannya justru menjadi kendala penanganan banjir.
Hal ini menjadikan warga Lamongan bertanya-tanya, apakah Kolam Retensi senilai Rp 3,5 miliar itu efektif ? Atau mungkinkah ada faktor lain yang menyebabkan banjir ? Inilah tantangan yang harus dijawab oleh seluruh pemilik kebijakan.