News  

BPBD Lamongan Sebut 3 Kecamatan Siaga Darurat Bencaan Kekeringan

Petugas BPBD Lamongan melaksanakan dropping air bersih ke warga di salah satu wilayah desa di Lamongan, (Foto : Karsipan)

NOWTOOLINE, LAMONGAN – Dampak kekeringan di Lamongan terus bertambah. Saat ini, ada 10 kecamatan dari 13 kecamatan di Lamongan masuk kategori siaga darurat. Kepala Pelaksana BPBD Lamongan, Joko Raharto membenarkan kekeringan di beberapa kecamatan kategori siaga darurat.

“Hingga saat ini krisis air bersih akibat kekeringan sudah terjadi di 10 kecamatan di Lamongan,” kata Joko Raharto kepada wartawan, Senin (10/10/2023).

Data yang dihimpun menyebutkan, krisis air bersih di Lamongan menimpa 37 dusun di 26 desa yang tersebar di 10 kecamatan. Di luar 10 kecamatan ini, ungkap Joko, masih ada 3 kecamatan masuk dalam kategori siaga darurat bencana kekeringan sesuai dengan SK dari Bupati Lamongan.

“Bupati Lamongan juga telah membuat SK tentang status siaga darurat bencana kekeringan di Lamongan yang di dalamnya ada sebanyak 13 kecamatan,” jelasnya.

“Ke 10 kecamatan yang terkena dampak kekeringan dan krisis air bersih tersebut di antaranya Kecamatan Tikung, Kembangbahu, Sugio, Modo, Sarirejo, Deket, Mantup dan Sukorame, Lamongan dan Ngimbang,” ujarnya.

BPBD Lamongan, kata Joko, terus semakin intens memasok air bersih ke kecamatan yang mengalami kekeringan tersebut. Setiap harinya, tambah Joko, BPBD Lamongan secara bergiliran mensuplai air bersih ke 10 kecamatan.

“Sampai hari ini air bersih telah terdistribusi ke masyarakat di 10 kecamatan terdampak sebanyak 684.500 liter,” jelasnya.

Selain dropping air bersih, lanjut Joko, pihaknya juga memberikan bantuan puluhan jerigen dan tandon air masing-masing volume 1.200 liter. Joko menambahkan, kemungkinan kecamatan terdampak kemarau akan bertambah sehingga BPBD Lamongan setiap hari terus memantau secara langsung dengan camat hingga kades terkait desa-desa terdampak ini.

“Kita upayakan pendistribusian air bersih ini bisa membantu masyarakat di 10 kecamatan yang kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari,” pungkas Joko, Kepala BPBD Lamongan.