Dikelola dengan Baik dan Benar, Sampah Jadi Aset Warga Lamongan

Darwoto, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lamongan Fraksi PDI Perjuangan mengajak masyarakat untuk bijak terhadap sampah dengan melakukan pengelolaan dengan baik dan benar, (Foto : PDI Perjuangan Lamongan for nowtooline)

NOWTOOLINE, LAMONGAN – Sampah bisa menjadi sumber daya yang memiliki nilai ekonomis bahkan menjadi aset warga di Kabupaten Lamongan, apabila dikelolah dan dimanfaatkan secara baik dan benar.

Begitu juga sebaliknya akan menjadi masalah daerah hingga nasional apabila pengelolahannya tidak dilakukan baik. Hal ini dipengaruhi kesadaran masyarakat yang masih sangat rendah akan sampah.

Sampah yang menumpuk bukan hanya pemandangan yang tidak menyenangkan atau bau yang tidak sedap. Akan tetapi lambat laun bisa memberikan dampak rusaknya kelestarian lingkungan hingga ekosistem.

Dibuktikan dengan masih banyaknya barang yang rusak, barang tidak terpakai, kemasan produk dan berbagai sisa makanan yang terbuang. Serta diperparah menumpuk sampah hingga mengapung di sungai atau lautan.

“Jadi untuk mengatasi sampah tidak bisa hanya mengandalkan pembersih. Melainkan harus seluruh lapisan masyarakat ikut serta berpartisipasi dalam mengatasi dan mengelolah sampah,” tutur Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lamongan Darwoto, Minggu (19/12/2021).

Dijelaskan Pak Dar, ada beberapa tujuan utama dari pengelolaan sampah. Diantaranya, mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih, menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup dan menjaga kesehatan masyarakat.

“Meningkatkan peran serta masyarakat dan pelaku usaha untuk secara aktif mengurangi dan/atau menangani sampah yang berwawasan lingkungan,” ujarnya.

Selain itu, sambung Pak Dar, menjadikan sampah sebagai sumber daya yang memiliki nilai ekonomis serta mewujudkan kinerja pelayanan dalam pengelolaan sampah yang efektif dan efisien. “Tujuan tersebut akan bisa dicapai dengan didukung budaya bijak terhadap sampah,” ucapnya.

Sesuai Perda tahun 2016, tegas Pak Dar, masyarakat bisa berpartisipasi dengan mengumpulkan sampah kering, memilahnya, mendaur ulang dan mengelolanya agar mempunyai nilai jual yang cukup tinggi.

“Konsep ini lebih dikenal dengan BANK SAMPAH. Bukan hanya uang saja yang bisa ditabung dan dihemat, tapi juga sampah. Dengan cara dikelolah dan dipilah,” katanya.

Berbasis IT pengelolaan BANK SAMPAH dan berwirausaha dalam pemasaran serta bahan kemasan. Pak Dar mengajak kaum milenial berfikir inovatif dan kreatif serta meningkatkan peran serta dalam pengelolaan sampah.

“Sehingga ini dapat memotivasi warga masyarakat tentang pentingnya mengolah limbah Sampah. Bukan hanya sekedar kotoran yang hanya dipungut saja tapi bisa menjadi aset berharga bagi warga,” tutur Pak Dar Wakil DPRD Kabupaten Lamongan Fraksi PDI Perjuangan.