NOWTOOLINE, LAMONGAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan mengajak untuk refresh diri, masyarakat, pelaku industri dan pelaku dalam menjaga kondisi lingkungan hidup.
“Ini bisa dilakukan mulai dengan penanganan dan pengelolaan sampah, perilaku dan melakukan penanaman pohon,” kata Kepala DLH Anang Taufik, Selasa (19/7/2022).
Tak hanya itu, Anang juga mengajak, agar masyarakat mengkampanyekan bijak plastik. Karena, menurutnya, sampah plastik di Indonesia paling besar kapasitasnya.
“Sampah plastik di Indonesia itu paling banyak, tentunya perlu kita antisipasi. Contohnya, kantong kertas bisa mengganti kantong plastik yajg biasanya kita membeli barang di toko modern,” ujarnya.
Kenapa harus bijak plastik, Anang menjelaskan, karena mikro dari plastik mampu memberikan dampak yang luar biasa bagi tubuh apabila prosesnya bertahun-tahun.
“Mikronya plastik tidak terasa akan mencemari dan akan berdampak luar biasa jika terus-menerus masuk tubuh kita dalam kurun waktu bertahun-tahun,” tuturnya.
Anang menyampaikan, secara perundang-undangan tidak sanksi, denda maupun pidana yang bisa menjerat pelaku yang membuang sampah sembarangan.
Untuk itu, selain memberikan edukasi penanganan dan pengelolaan sampah dengan baik pihaknya juga secara rutin terus melakukan penertiban TPS (tempat pembuangan sampah) liar.
“Penanganan sampah yang lebih tepat dan pas itu menggunakan teknologi seperti di TPST (tempat pengolahan sampah terpadu) kita,” ucapnya.
Karena, menurutnya, dengan dibangunnya TPST akan bisa mengcover timbulan sampah di beberapa titik-titik spot yang terinventarisir sangat banyak.
“Sampah sesuai hitungan di TPS saat ini per Desa mencapai 350 ton yang merupakan limbah yang dihasilkan dari sampah rumah tangga (domestik). Oleh karena itu di wilayah Babat akan dibangun TPST, kemudian di wilayah pantura Lamongan,” katanya.
Tingginya timbulan sampah per-Desa tersebut, ungkap Anang, dipengaruhi semakin meningkatnya pemukiman dan perumahan yang ada di Lamongan.
Selain itu, banyaknya masyarakat berpikir biasa. Sehingga sampah dianggap bukan prioritas apabila belum menimbulkan masalah yang berkepanjangan.
“Anggapan itu, justru bertolak belakang dengan yang ada di Desa Sidorejo Kecamatan Deket. Melalui sampah, Pemdes Sidorejo bisa menjadi sumber dana untuk membayar BPJS Kesehatan bagi warganya,” ujarnya.
Kepala DLH Lamongan ini juga mengapresiasi salah pihak toko modern yang telah peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup. “Kami sampaikan terima kasih kepada Alfamart, karena memberikan bantuan 750 bibit pohon. Serta 500 tas Go Green dalam rangka bijak plastik,” ucap Anang.