News  

Jalan Rusak Parah di Kawasan Penghasil Migas Senori, Bupati Tuban : Sudah Dianggarkan 10 Milyar

Jalan di kawasan penghasil Migas tepatnya di Desa Sidoharjo Kecamatan Senori Tuban mengalami kerusakan parah ditanami pohon pisang, (Foto : Gus At)

NOWTOOLINE, TUBAN – Jalan di kawasan penghasil Migas tepatnya di Desa Sidoharjo Kecamatan Senori Tuban mengalami kerusakan parah selama lima tahun silam namun belum ada perbaikan.

Sehingga warga setempat terpaksa melakukan aksi menanam pohon pisang dan menumpuki jalan yang berlubang dan bergelombang dengan jerami.

Atas aksi dari warganya tersebut, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky meminta Camat, Kepala Desa (Kades) dan Perangkat Desa agar menyampaikan perihal rencana pengecoran jalan di tahun 2022 kepada warga.

“Nyuwun sewu Camat, teman teman Petinggi dan perangkatnya tolong harusnya ini disosialisasikan serta disampaikan warganya kalau jalan tersebut di 2022 telah dianggarkan Rp 10 milyar. Jadi agenda-agenda pemerintah sudah di atur yang tentunya butuh proses dan butuh waktu,” ucap Lindra, Sabtu (9/4/2022).

Lindra, berpesan kepada seluruh masyarakat Tuban untuk menjaga infrastruktur umum seperti jalan yang telah bagus setelah dibangun untuk dipelihara secara bersama-sama.

“Kami juga pemohon jalan yang telah dibangun bagus – bagus. Ikutlah menjaga bersama-sama,”tuturnya

Lindra juga mengaku telah mendengar adanya laporan kondisi jalan rusak parah tersebut berdekatan dengan operasional minyak dan gas (Migas) sumur minyak tapen dan kontruksi penggunaan jalan, sering dilalui kendaraan – kendaraan berat perusahan.

“Betul ya bapak, ibu, jalan lobang tersebut sering dilewati kendaraan berat,” tanya Mas Lindra kepada undangan pemdes, Forkopimca Senori dan lintas sektoral Pemda Tuban.

Mendengarkan tanya dari bupati Lindra itu, hadirin khususnya aparatur desa se-kecamatan Senori, kompak menjawab”Betulll,” jawab para undangan di pendopo kecamatan.

Mas Bupati Lindra juga menandaskan, bahwa jajaran atau pejabat di lingkungan pemkab Tuban, akan terus berupaya untuk bisa melihat, mendengar dan merasakan persoalan langsung dari bawah.

“Kalau pejabat hanya bisa melihat, mendengar tidak bisa merasakan.Maka tidak gregah menyelesaikan persoalan tersebut,” katanya.

Dirinya mengakui dimasa pemerintahan sering memanfaatkan teknologi sosial media untuk memantau perkembangan di wilayah kabupaten Tuban, khususnya permasalahan- permasalahan di tingkat pemerintahan desa.

“Insha Allah, Semua masalah di Tuban. Kami berniat menyelesaikan. Kalau jalan sudah di bangun tolong ikut dipelihara dan di jaga. Ikutlah di rumat,” pungkas Lindra, Bupati Tuban menanggapi rusaknya jalan rusak di kawasan penghasil migas.