Lamongan Tingkatkan Konsumsi Ikan dan Pemulihan Ekonomi Melalui Lomba Masak

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat meninjau lomba masak berbagai menu masakan yang berbahan dasar ikan di Pendopo Lokatantra, Kamis (17/06/2021), Foto : Prokopim Lamongan)

NOWTOOLINE, LAMONGAN – Produksi ikan Kabupaten Lamongan tertinggi 5 besar di Jawa Timur, baik itu melalui perikanan tangkap, perikanan budidaya maupun perairan umum mencapai 139 ribu ton pertahun. Namun kondisi itu masih belum imbang dengan tingkat konsumsi masyarakat terhadap ikan.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi berharap, dengan adanya lomba memasak yang berbahan dasar ikan ini bisa semakin meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat terhadap ikan. Sehingga, kata Pak Yes sapaan Yuhronur Efend, bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lamongan.

“Konsumsi ikan saat ini mencapai 44 ton perkapita pertahun. Melalui lomba ini berbagai menu olahan bahan ikan bisa tercipta. Jika ikan semakin banyak dicari maka harga bisa semakin naik di pasaran. Kalau perputaran ekonomi lancar maka saya yakin ekonomi juga akan tumbuh,” kata Pak Yes saat membuka Lomba Masak Serba Ikan di halaman Pendopo Lokatantra, Kamis (17/06/2021).

Pak Yes meyakini, masyarakat Kabupaten Lamongan memiliki etos kerja dan kreatifitas tinggi karena banyak sekali menu masakan ikan mereka itu ada di berbagai daerah mulai dari Sabang sampai Merauke. Untuk itu, ungkap Pak Yes, akan terus mendorong dan mengembangkan berbagai even yang menampilkan menu olahan ikan.

“Kalau kondisi bisa normal, akan saya usulkan untuk terus lomba memasak dengan mengunakan bahan dasar ikan ini tidak hanya melibatkan ibu-ibu Dharma Wanita OPD tapi juga diikuti oleh masyarakat Lamongan. Karena ini adalah bagian ikhtiar kita untuk memulihkan ekonomi di Kabupaten Lamongan,” akunya.

Sementara itu, Kepala Dinas Heruwidi mengungkapkan, lomba masak serba ikan dengan tema Ragam Menu Masakan Ikan untuk Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat diikuti oleh Tim Dharma Wanita Persatuan dari 43 Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Ia menyebutkan, ada beberapa kriteria yang dinilai dalam lomba masak ini diantaranya kreatifitas 40 poin, penyajian atau penampilan 20 poin, cita rasa 30 poin, higienis dan aman dikonsumsi 10 poin.

“Masing-masing peserta lomba menyajikan sesuai undian saat tehnical meeting sebelumnya yakni menu keluarga, menu balita dan menu kudapan. Yang pasti menu dimasak diluar area lomba. Jadi yang dibawa kesini itu sudah matang tinggal dinilai oleh juri saja,” ucap Heruwidi juga berharap adanya lomba ini juga akan meningkatkan konsumsi ikan di Lamongan. ()