Pemkab Lamongan Berikan Ruang Gerak bagi Disabilitas

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat mengukuhkan FP2HD Kabupaten Lamongan di Pendopo Lokatantra, Kamis (27/1/2022), Foto : Prokopim Lamongan)

NOWTOOLINE, LAMONGAN – Pemerintah Kabupaten Lamongan (Pemkab Lamongan) memberikan ruang gerak seluas-luasnya kepada para penyandang disabilitas di Kota Soto untuk menyalurkan berbagai inovasi dan kreativitas.

Mereka diberikan wadah untuk bersinergi membangun Kejayaan Lamongan yang Berkeadilan melalui pengukuhan Forum Perlindungan dan Pemenuhan Hak Disabilitas (FP2HD) Kabupaten Lamongan.

Tak hanya memberi wadah luas melalui FP2HD, Pemkab Lamongan juga memberi perlindungan hukum kepada penyandang disabilitas yang tertuang dalam Perda Nomor 8 Tahun 2020.

Bahkan peningkatan pemberdayaan dan perlindungan kelompok penyandang disabilitas masuk dalam isu strategis RPJMD tahun 2021-2026 yang akan diimplementasikan mulai tahun ini bersama dengan perempuan dan anak.

Untuk dengan dikukuhkannya wadah FP2HD Kabupaten Lamongan diharapkan akan dapat memberikan manfaat besar terutama dalam hal pembangunan inklusif di Lamongan.

Hal ini disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi usai secara resmi mengukuhkan Forum Perlindungan dan Pemenuhan Hak Disabilitas (FP2HD) Kabupaten Lamongan di Pendopo Lokatantra, Kamis (27/1/2022).

“Pembangunan inklusif menjadi perhatian bagi kita. Karena nantinya bisa memberikan dampak manfaat kepada siapapun. Dicirikan dengan pembangunan yang berpihak kepada disabilitas serta menghadirkan pelayanan yang mudah dijangkau oleh para penyandang disabilitas,” tutur Pak Yes.

Untuk mewujudkan hal itu, Pak Yes mengintruksikan, kepada seluruh OPD, camat, pemimpin perusahaan dan seluruh stakeholder untuk menyediakan fasilitas bagi para disabilitas terutama dalam pelayanan pubik.

“Meski beberapa gedung pemerintahan telah ramah difabel, saya memerintahkan kepada seluruh OPD untuk terus mengoptimalkannya,” katanya.

Karena, Diakui Pak Yes, masih ada beberapa akses masuk bangunan belum menyediakan akses yang layak, trotoar dan toilet umum yang belum bisa digunakan untuk difabel.

“Untuk itu kepada para OPD agar menyediakan akses pembangunan yang ramah difabel,” ujarnya.

Selain pelayanan publik, diakui Pak Yes, Pemkab Lamongan juga terus mengoptimalkan akses pendidikan yang merata terutama bagi para anak-anak inklusif yang berkebutuhan khusus.

“Sehingga seluruh anak di Kabupaten Lamongan bisa merasakan akses pendidikan sesuai kebutuhan mereka,” ucapnya.

Selain prosesi pengukuhan, acara yang mengutamakan protokol kesehatan secara ketat tersebut juga dilakukan Forum Group Discussion (FGD).

Dalam forum tersebut menghadirkan narasumber Luluk Ariyantiny, yang memberikan materi peningkatan kesadaran peran ekonomi disabilitas muda kepada para difabel Lamongan.

Sementara itu, Ketua FP2HD Kabupaten Lamongan, Try Febri Khoirun Nidhom mengucapkan terima kasih atas dukungan dan gerak luasnya dalam mengekspresikan seluruh minat dan bakat yang dimiliki oleh para disabilitas Lamongan. “Kami akan bersinergi bersama Pemkab Lamongan mewujudkan Lamongan inklusi dan Lamongan ramah difabel,” ucap Irul.