NOWTOOLINE, LAMONGAN – Pembangunan sektor pertanian dan perikanan harus ditata ulang untuk mempercepat pencapaian kedaulatan pangan dengan menempatkan petani dan nelayan sebagai subyek yang berdaya. Saat ini petani juga harus dibantu dan dijembatani dengan stakeholder terkait.
Hal ini disampaikan, Ketua DPC Gerbang Tani (Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan Indonesia) Lamongan M Syukrillah usai mengikuti peringatan Harlah Gerbang Tani ke-7 dan Hari Tani Nasional secara virtual yang mengusung tema “Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia”.
“Kami selalu siap bantu dan jembatani petani dengan stakeholder terkait. Utamanya mengawal produksi petani dan nelayan. Selain itu juga akan merumuskan langkah persuasif dan humanis, serta terobosan dalam upaya pembangunan dan peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan,” ucap Syukrillah, Kamis (23/9/2021).
Sementara itu, Ketua DPRD Lamongan, H Abdul Ghofur menyampaikan, pihaknya akan sangat menyambut baik dan mendukung penuh keberadaan Gerbang Tani dalam mengawal kebijakan pemerintahan demi mewujudkan kesejahteraan petani dan nelayan.
“Saya harap Gerbang Tani Lamongan menjadi mitra strategis bagi Pemkab dan ikut serta dalam proses percepatan pembangunan, khususnya di sektor pertanian dan perikanan. Mudah-mudahan dengan kehadiran Gerbang Tani, Lamongan bisa mewujudkan swasembada dan kedaulatan pangan,” ujar Ghofur.
Peringatan Harlah Gerbang Tani ke-7 dan Hari Tani Nasional secara virtual di Aula Graha Saba Mulia dihadiri Ketua Dewan Pembina DPN Gerbang Tani Abdul Muhaimin Iskandar, Menteri PDTT Gus Halim Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, dan Ketua DPN Gerbang Tani Idham Arsyad.
Mengutip dari pidato Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari, yang mengatakan bahwa petani adalah tuannya negara dan kuasanya itu nyata. Dengan semangat ini, Ketua Dewan Pembina DPN Gerbang Tani Gus AMI sapaan Abdul Muhaimin Iskandar meminta seluruh pengurus untuk memiliki spirit dalam mengambil bagian agar negeri ini menjadi makmur dengan kekuatan agrarianya.
“Jumlah penduduk di Indonesia 270,20 juta jiwa sesuai sensus penduduk tahun 2020. Ini sebuah tantangan bagi kita dalam membangun dan menjawab persoalan mendasar, yakni pangan. Apakah kita bisa bertahan sebagai bangsa yang dipertumbuhkan atau tidak,” tutur Gus AMI.
Pembangunan pertanian selalu menjadi program prioritas di setiap zaman dan rezim pemerintahan, ungkap Gus AMI, sayangnya kondisi pangan di negeri ini tidak pernah mencapai surplus pangan yang berkorelasi langsung dengan kesejahteraan petani dan kemakmuran pertanian, bahkan transformasi agraria pun belum sampai ke pedesaan.
“Seharusnya Indonesia sudah lama berdaulat dalam urusan pangan. Karena semua prasyarat untuk kedaulatan pangan sudah dimiliki, mulai luas tanah, SDM, sumber air, hingga infrastruktur pendukung lainnya. Pendapatan rumah tangga tani selalu di bawah. Oleh karena itu minat para pemuda kita untuk terjun ke pertanian rendah,” ujarnya.
Untuk itu, Gus AMI berharap, pengurus Gerbang Tani punya desa binaan dan menjadi pilot project desain pembangunan yang nyata di daerahnya masing-masing. Menurutnya, Gerbang tani juga harus merumuskan langkah penting, mengawal petani dan terlibat aktif dalam perjuangan pertanian.
“Dengan memfasilitasi petani dan nelayan, serta mendorong terciptanya kondisi hukum, politik, ekonomi, dan seterusnya yang berpihak kepada petani dan nelayan,” kata Gus AMI, Ketua Dewan Pembina DPN Gerbang Tani.