NOWTOOLINE, LAMONGAN – Produksi jagung di wilayah Kabupaten Lamongan telah mengalami surplus. Oleh karena itu jagung Lamongan diharapkan bisa menjadi pelopor kabupaten/kota di Jawa Timur untuk bisa menjadi primadona ekspor.
Karena Kabupaten Lamongan pada tahun 2023 telah didukung oleh luas lahan mencapai 600 ribu hektar. Serta memberikan pendampingan petani dengan mengembangkan dan optimalisasi tanaman jagung.
Hal ini disampaikan Pangdam V Brawijaya Mayor Jendral TNI Rafael Granada Baay usai melaksanan panen raya di Desa Mojorejo Kecamatan Modo, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (28/5/2024).
“Hari ini kita telah melaksanakan panen raya jagung di lahan seluas 250 hektar dari lahan tanam seluas 1.213 hektar. Kondisi ini menunjukkan Kabupaten Lamongan surplus panen produksi jagung,” kata Rafael.
Lebih lanjut, Rafael menyampaikan bahwa atas arahan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Kodam V Brawijaya akan fokus pada pengembangan dan optimalisasi tanaman jagung untuk mendukung program ekspor jagung nasional.
“Saya sudah perintahkan Kodim di wilayah Kodam V Brawijaya untuk mendampingi petani jagung dan menambah lahan terbuka minimal 200 hektar. Saya optimis dengan langkah ini Jatim akan menjadi penentu utama produksi jagung di Indonesia,” ujarnya.
Menyadari potensi tadah hujan di wilayah Lamongan, Pangdam V Brawijaya berencana berkolaborasi dengan Kasdam V Brawijaya, Danrem Mojokerto, Dandim, Bupati dan Kapolres Lamongan, BBWS, dan Kementan RI untuk membangun program pipanisasi.
“Tujuannya kita bisa untuk menyuplai air bagi 1.213 hektar lahan jagung. Sehingga petani bisa panen 3-4 kali setahun dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” ucapnya.
Langkah ini sejalan dengan visi ketahanan pangan nasional yang diprioritaskan oleh Presiden, Kasad, dan Mentan RI. “Ketahanan pangan sangat penting dan rawan bila terjadi bencana. Oleh karena itu, kita harus bisa mencapai surplus dan Lamongan diharapkan menjadi pelopor ekspor jagung nasional,” kata Rafael.
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan, terdapat dua hal yang akan dilakukan untuk meningkatkan produksi pangan agar bisa terus surplus dari sebelumnya.
“Pertama kita melakukan optimalisasi supaya produksi jagung akan lebih meningkat. Kedua optimalisasi lahan tidur yang tidak pernah ditanami jagung. Terutama di tepi sungai bengawan solo. Kemudian kita bantu dengan program pompanisasi serta pipanisasi,” tutur Pak Yes.
Selain melaksanakan panen raya jagung di Desa Mojorejo Pangdam V Brawijaya Mayor Jendral TNI Rafael Granada Baay juga melaksanakan penanaman sorgum dalam rangka ketahanan pangan nasional. (*)