NOWTOOLINE, LAMONGAN – Di era 4.0, Wirausaha Baru (WUB) Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Lamongan harus berani nakal dalam mencuri informasi dan inovasi. Selain itu, juga bisa istiqomah dan bekerja keras.
Pasalnya, era ini teknologi dan informasi berkembang semakin cepat. Apabila WUB IKM Lamongan tidak segera mencuri informasi dan inovasi maka akan tertinggal juah dan tidak mampu bersaing.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, H Naysirul Falah Amru saat membuka BIMTEK (bimbingan teknik) Penumbuhan dan Pengembangan WUB IKM Lamongan di Hotel Grand Mahkota.
“Mereka harus berani nakal, artinya nakal nyolong (mencuri) informasi dan inovasi. Selain itu, wirausaha baru IKM di Lamongan juga harus istiqomah dan ulet bekerja keras,” ujar Gus Falah, Senin (1/8/2022).
Dikemukakan Gus Falah, kalau wirausaha baru IKM di Lamongan tidak segera mengambil alih peluang dan kesempatan yang ada dengan teknologi dan informasi saat ini maka akan dikuasai oleh mata sipit .
“Kalau nggak begitu, nyuwun sewu industri-industri kecil kita nanti akan dikuasai mata sipit semua. Jadi saya harap WUB IKM di Lamongan yang didonimasi millenial, segera mengambil alih kesempatan ini,” katanya.
Oleh karena itu, Gus Falah juga mengharapkan, generasi millenial bisa mengambil kesempatan untuk ikut Bimtek yang diselenggarakan Direktorat Jenderal (Dirjen) Industri Kecil, Menengah dan Aneka.
“Bimtek ini kesempatan luar biasa. Jadi harapan saya, pemuda millenial di Lamongan bisa memanfaatkan peluang ini dengan baik,” ucapnya.
Diungkapkan Gus Falah, Kabupaten Lamongan dikenal sebagai kota dengam warung kopi yang buka 24 jam. Dengan adanya pelatihan barista ini, diharapkan bisa memberikan nilai jual kopi tersebut.
“Pelatihan ini pastinya bermanfaat. Karena kopi yang biasanya nggak ada topingnya ketika dikasih susu. Begitu dikasih seperti itu, harganya kan jadi naik,” katanya.
Selain barista kopi, Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka juga melaksanakan Bimtek konveksi, pupuk organik, kerajinan anyaman, service HP, kerajinan batik dan perbengkelan roda dua.
“Ada pelatihan service handphone, pelatihan service sepeda motor, anyaman kemudian ada batik batik serta pelatihan-pelatihan lainnya. Nah, saya harap selama pelatihan bisa dimanfaatkan dengan baik,” ucapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lamongan (Disperindag Lamongan) Mokhammad Zamroni mengatakan, melalui program penumbuhan dan pengembangan WUB IKM yang didominasi generasi millenial bisa berkembang.
“Generasi milenial ini sangat potensi dan berpeluang mengembangkan usahanya. Karena di era 4.0 dibutuhkan talenta WUB yang bisa menguasai teknologi informasi,” kata Roni.
Roni mengungkapkan, apabila dilihat dari seluruh aspek pemasaran untuk saat ini hampir 90% sudah melalui media sosial atau teknologi informasi kecuali pasar tradisional.
“Saat ini begitu entengnya masyarakat, jika membutuhkan sesuatu hanya bermodalkan Hp. Bahkan anak kecil saja, bisa membeli sebuah produk melalui online hanya melalui android,” ujarnya.
Program e-Smart IKM yang dimiliki Kemenperin bertujuan untuk pengembangan pemasaran, peningkatan pertumbuhan produktivitas IKM dengan memanfaatkan internet of things (industry 4.0) melalui platform digital, sekaligus untuk mendukung pencapaian sasaran pembangunan industri prioritas.
“Nah, e-smart IKM ini harus bisa kita manfaatkan dengan baik. Sehingga kita tidak hanya bisa memproduksi bisa saja, tapi bagaimana memperkenalkan produk usaha agar lebih dikenal oleh masyarakat yang lebih luas,” tutur Roni.
Dikesempatan yang sama, Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Ni Nyoman Ambareny mengungkapkan IKM mempunyai peran yang sangat strategis untuk menggerakkan perekonomian di Indonesia.
Sesuai data BPS, sekitar 4,5 juta industri kecil menengah di Indonesia bisa melakukan penyerapan tenaga kerja sekitar 10,3 juta orang.
“Oleh karena itu kami sangat berharap, adanya pelatihan ini, WUB IKM di Lamongan akan tumbuh dan berkembang. Sehingga bisa menyerap tenaga kerja yang lebih banyak lagi,” kata Ni Nyoman.