Antisipasi Bullying di Lingkungan Sekolah, SDN di Lamongan Gelar Workshop

Dwi Fria Aini saat memberikan materi dalam workshop anti bulying yang diikuti oleh guru, murid dan wali murid SDN 1 Tebluru, Kecamatan Solokuro, Lamongan (Foto : SDN 1 Tebluru for nowtooline)

NOWTOOLINE, LAMONGAN – Berbagai upaya dilakukan stakeholder hingga lingkungan sekolah di wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur untuk mencegah dan mengantisipasi maraknya kasus bullying (perundungan) yang menimpah siswa.

Kali ini SDN 1 Tebluru Kecamatan Solokuro, Lamongan juga melakukan upaya yang sama untuk mengantisipasi maraknya kasus bullying dengan menggelar workshop anti bullying.

Guru SDN 1 Tebluru, Nuzulul Wahyuni mengatakan, materi workshop disampaikan secara langsung oleh Dwi Fria Aini dari Rumah Tumbuh Kembang Anak Logika Kids.

“Workshop ini diikuti oleh guru, murid dan orang tua atau wali murid dengan tujuan untuk memberi pemahaman kepada siswa, orang tua dan guru tentang bullying. Baik jenis, penyebab, bahaya dan akibat yang ditimbulkan,” ujar Wahyuni, Jumat (24/11/2023).

Untuk diketahui, bahwa bentuk bullying atau perundungan dapat berupa bullying verbal, kekerasan fisik, pengucilan atau bullying relasional, cyberbullying di media sosial dan penindasan seksual.

Sementara itu, pemateri workshop Dwi Fria Aini mengatakan, orang tua bisa sebagai peletak dan pencetak anak menjadi cikal bakal pembully atau korban bullying di usia dini.

“Oleh karena itu diperlukan keterlibatan dari guru dan orang tua untuk membentuk konsep diri pada anak di usia dini. Agar terbangun identitas yang positif dan sehat sejak dini,” ucap Aini.

Lebih lanjut, Aini menjelaskan, konsep diri merujuk pada pemahaman individu anak, baik itu dari segi fisik, sosial, psikologis maupun emosional. “Dengan konsep diri, anak bisa berkembang seiring dengan perkembangan anak dan membentuk pola pikir serta perilaku anak di masa depan,” tuturnya.

Setelah dilaksanakannnya workshop anti bullying, seluruh peserta yang terdiri dari guru, murid dan orang tua atau wali murid menandatangani Deklarasi Sekolah Bebas Perundungan.

Sebagai informasi, bahwa upaya mencegah bullying juga dilakukan Dinas Pendidikan Lamongan (Disdik Lamongan) dengan meluncurkan sistem informasi peringatan dini tindakan perundungan bernama Bu Ewis (Bullying Early Warning Information System).