NOWTOOLINE, LAMONGAN – Salah satu pelajar SMP Negeri 2 Deket meminta Pemerintah Kabupaten Lamongan (Pemkab Lamongan) untuk melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik yang berdiri dekat lingkungan sekolahnya.
Pasalnya, pabrik-pabrik yang berdiri diatas tanah yang sama dengan lembaga sekolah tersebut, yakni Dusun Nginjen Desa Pandanpancur Kecamatan Deket telah memberikan dampak polusi udara berupa bau menyengat.
Bau menyengat yang dihasilkan pabrik-pabrik tersebut menjadi satu masalah turunnya kualitas udara yang dihadapi masyarakat sekitar khususnya pelajar di SMP Negeri 2 Deket saat proses belajar mengajar.
Untuk diketahui, bahwa terdapat 2 (dua) pabrik yang berdiri di Dusun Nginjen, Desa Pandanpancur, Kecamatan Deket, Lamongan yakni PT Thai Union Kharisma Lestari dan PT Tujuh Kuda Hitam Sakti.
Syam Putri Rahmawati siswa kelas 8 SMP Negeri 2 Deket menyampaikan pesan, pendapat dan harapannya melalui surat yang ditulis dalam huruf balok ditujukan kepada Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.
“Saya belum yakin jika Pemerintah Daerah sudah mengontrol dan mengawasi penyaringangan/pengelolaan limbah dari pabrik-pabrik itu,” kata Putri usai menerima throphy Juara I lomba Menulis Surat Untuk Pak Yes, Minggu (6/8/2023).
Diungkapkan Putri bahwa bau menyengat yang dihasilkan pabrik di dekat lingkungan SMP Negeri 2 Deket tersebut telah mengganggu kegiatan belajar mengajar di lembaga sekolahnya. Menurutnya, kondisi bau akan lebih parah apabila turun hujan.
“Hal itu tentunya berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar terutama anak-anak seperti saya. Bagaimana jadinya jika penerus seperti kami sakit-sakitan karena adanya polusi udara ?” ujarnya.
Lebih lanjut, Putri menyuarakan, dengan lantang diusianya yang masih belasan tahun. “Apa Bapak tega membiarkan hal itu terjadi ? Kami ini juga penerus Kabupaten Lamongan, loh pak” ucapnya.
Dalam tulisannya, Putri bertanya, dimana peran Pemkab Lamongan dalam menangani kondisi tersebut. Seberapa peduli pemerintah maupun Pak Yes dengan kesehatan yang dirasakan masyarakat akibat polusi udara yang dihasilkan pabrik tersebut.
“Harapan saya, setelah membaca surat ini, langsung menindaklanjuti dengan menugaskan anak buah Bapak untuk sidak ke pabrik-pabrik,” tegas Putri melalui suratnya ke Bupati Lamongan.
Sementara itu, Pak Yes menyampaikan, rasa bangganya atas upaya seluruh pihak yang telah bersama-sama mewujudkan Lamongan ramah anak. Sehingga Kabupaten Lamongan dianugerahi sebagai Kabupaten Layak Anak Kategori Nindya dari Kementerian PPPA.
“Tumbuh kembang anak perlu didampingi dengan kasih sayang dan pendidikan. Karena anak-anak kita adalah calon pemimpin di masa depan,” ucap Pak Yes usai menyerahkan throphy penghargaan kepada peserta lomba menulis surat.
Ironi sekali apabila kegiatan belajar mengajar anak-anak di Lamongan seperti yang dialami Syam Putri Rahmawati siswa SMP Negeri 2 Deket harus terganggu karena Lamongan telah dianugerahi sebagai Kabupaten Layak Anak Kategori Nindya dari Kementerian PPPA.