NOWTOOLINE, LAMONGAN – Selama tidak memiliki manifest sebelumnya dan kondisi terakhir kapal yang diduga Kapal Van Der Wijck itu, Staff Potensi Maritim Koarmada II Letkol Laut Bagus Arianto menyatakan, tidak bisa dipastikan pernah mengalami penjarahan.
“Kita semua tidak punya manifest sebelumnya apa dan kondisinya sekarang bagaimana. Kalau diomongkan penjarahan ndak bisa dipastikan. Cuman yang harus diutamakan saat ini harus ada kepastiaan dulu bahwa kapal itu Van Der Wijck,” ucap Bagus, Kamis (21/10/2021).
Bagus menuturkan, untuk membuktikan bahwa tersebut pernah mengalami penjarahan itu harus dilihat sejarahnya. Dikatakannya, isi dari Kapal Van Der Wijck itu apa sebelum tenggelam.
“Misalnya, sebelum tenggelam kapal itu isinya peti dan sebagainya. Namun seandainya pada saat kita turun ternyata petinya tidak ada, maka ada kemungkinan dijarah,” ujarnya.
Bagus menyarankan, harus ada pembuktian lebih dalam atas kapal yang diduga Kapal Van Der Wijck tersebut. “Kalau berhasil pasti rejekinya Lamongan dan Indonesia. Karena ini salah satu yang ditunggu dunia juga,” ucapnya.
Sementara itu, BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho menyampaikan, memang pernah mendengar informasi bahwa dilakukan penjarahan yang dilakukan beberapa tenaga lokal.
“Kalau kapal yang mungkin ya habis. Tapi mereka nggak akan berani menjarah ke Kapal Van der Wick. Sebenarnya titiknya mereka nggak ada yang tahu padahal disekitaran itu,” ujar Wicak.
Namun mengantisipasi adanya penjarahan tersebut, Wicak mengatakan, kedepannya akan berkoordinasi dengan TNI AL dan Polairud Polres Lamongan untuk menjaga keamanan titik-titik dimana lokasi Kapal Van Der Wijck tersebut.
“Untuk tahun ini kita pada tahap ekplorasi dan dokumentasi kemungkinan adanya Kapal Van Der Wijck. Sambil kita menganggarkan di tahun depan, Polairud dan TNI AL bisa kolaborasi melakukan patrol di titik lokasi agar tidak ada penjarahan,” kata Wicak.