News  

Seratus KPM Desa Sidodowo Belum Terima BLT DD Tahun 2022, Lalu Dikemanakan Anggarannya ?

Ilustrasi Kepala Desa membawa anggaran Dana Desa (Foto :klikmaluku for nowtooline.com)

NOWTOOLINE, LAMONGAN – Bantuan Langsung Dana Desa ( BLT DD) merupakan salah satu kategori bantuan sosial yang disalurkan melalui Pemerintah Desa (Pemdes).

Bantuan yang diterima sebesar Rp 300 ribu per orang warga miskin yang tinggal di desa ini tidak boleh terdaftar dalam data DTKS Kemensos RI sebagai penerima bansos lain.

Dan nilai penganggarannya dalam tahun berjalan sesuai dengan jumlah KPM (keluarga penerima manfaat) yang diusulkan dikalikan Rp 300 ribu.

Padahal, BLT DD penganggarannya diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 atau masyarakat kurang mampu ketika menghadapi pandemi sejak tahun 2020.

Ironis sekali apabila BLT DD tidak terealisasi, seperti yang diduga terjadi di Desa Sidodowo Kecamatan Modo, Lamongan. Hal ini disampaikan warga setempat yang enggan disebutkan namanya.

“Ya, benar BLT DD yang seharusnya diterima oleh masyarakat pada bulan 6 Juni Tahun 2022 tak kunjung diberikan (realisasikan),” ujarnya, Jum’at (10/2/2023).

Lebih jauh, dirinya menyebutkan, terdapat 100 orang KPM yang berhak menerima BLT DD di desanya. Dirinya menduga anggaran untuk bantuan tersebut diselewengkan Ali Makhrus selaku Kepala Desa (Kades).

“Apabila ditotal nilainya cukup besar yakni senilai Rp 30 juta. Padahal sekarang udah bulan Februari 2023, miris sekali,” katanya.

Ketika awak media nowtooline.com menanyakan hal ini ke Sekretaris Desa (Sekdes) Sidodowo melalui sambungan telepon pribadinya menyampaikan bahwa pihaknya telah menghadap ke kantor Kecamatan Modo.

“Kemarin kita dipanggil pihak Kecamatan Modo. Tindaklanjut pencairan BLT DD itu rencananya akan kita realisasikan segera. Sedangkan untuk LPJ nya dipending dulu. Untuk lebih jelasnya, silahkan langsung konfirmasi ke rumah Pak Kades,” ucapnya.

Sementara itu, Kades Sidodowo Ali Makhrus tidak memberikan respon. Karena ketika pesan terkirimkan terlihat sudah terbaca olehnya. Bahkan ketika dihubungi melalui sanbungan telpon, dirinya juga tidak kunjung mengangkat.

Tidak adanya respon dari Kepala Desa Sidodowo ini, bisa disimpulkan dugaan tindakan penyelewengan yang dilakukan Ali Makhrus terkait BLT DD di desa yang dipimpinnya.