NOWTOOLINE, LAMONGAN – Anak-anak akan tetap sehat dan terhindar dari penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di seluruh wilayah Kabupaten Lamongan. Sehingga akan terbentuknya herd immunity (kekebalan kelompok) yang menyebabkan proteksi silang.
Dengan terbentuknya herd immunity, memang tidak menimbulkan dampak secara langsung (indirect effect). Tapi setidaknya turut serta terlindunginya kelompok masyarakat yang rentan dan bukan kelompok sasaran vaksinasi.
“Meski mereka tidak divaksin tapi apabila herd immunity di Lamongan sudah terbentuk, secara otomatis anak-anak akan mendapatkan manfaat perlindungan (proteksi silang),” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamongan dr. Taufik Hidayat, Selasa (21/9/2021).
Taufik mengungkapkan, vaksinasi tidak hanya bertujuan untuk memutus rantai penularan penyakit dan menghentikan wabah saja tapi juga dalam jangka panjang untuk mengeliminasi bahkan mengeradikasi penyakit Covid-19.
“Kita tahu bahwa Indonesia punya sejarah panjang adanya eradikasi penyakit cacar. Melalui pemberian vaksinasi atau imunisasi pada tahun 1956, penyakit tersebut bisa ditanggulangi. Kita berharap dengan vaksinasi, penyakit Covid-19 bisa hilang,” tuturnya.
Namun demikian vaksin bukanlah obat, jelas dr. Taufik, melainkan produk biologi yang berisi antigen untuk mendorong pembentukan kekebalan spesifik tubuh agar terhindar dan tertular ataupun kemungkinan sakit berat akibat penyebaran virus.
“Jadi sebelum ada obat yang definitif untuk Covid-19, maka diperlukan proteksi silang dengan terwujudnya herd immunity melalui vaksinasi cakupan tinggi dan merata serta penerapan protokol kesehatan (prokes). Sehingga kelompok masyarakat yang rentan dan anak-anak bisa terlindungi,” ujar dr. Taufik, Kepala Dinkes Lamongan.