Wujudkan Kedaulatan Kesehatan, IDI Lamongan Gelar Pengobatan Massal Spesialistik

Dokter spesialis saraf Nikmatul Choiriyah menjadi tim kesehatan dari IDI Lamongan saat melakukan pemeriksaan pasien wanita di wilayah Kecamatan Deket, (Foto : IDI Lamongan)

NOWTOOLINE, LAMONGAN – Ikatan Dokter Indonesia Cabang Lamongan (IDI Lamongan) menggelar menggelar pengobatan massal guna mewujudkan mewujudkan kedaulatan kesehatan Indonesia khususnya di Kabupaten Lamongan.

Pengobatan massal yang bertajuk spesialistik selama 10 (sepuluh) hari pada even Lamongan Medical Week ini dalam rangka Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-115 dan peringatan Hari Jadi Lamongan ke-454.

Pelayanan kesehatan ini juga bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Kesehatan, Rumah Sakit se-Lamongan dan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya (FK-UMS).

“Ada empat titik lokasi pelaksanaan pengobatan massal. Di antaranya wilayah Puskesmas Kedungpring, Deket, Brondong dan Sarirejo,” kata Ketua IDI Lamongan dr.Budi Himawan, Kamis (25/5/2023).

Budi mengemukakan, pengobatan massal secara spesialistik ini bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada para pasien, utamanya masyarakat Lamongan.

“Karena spesialistik, tentunya kita datangkan dokter spesialis. Diantaranya mata, ortopedi, saraf dan telinga,” ujarnya.

Melalui pengobatan massal secara spesialistik ini, Budi berharap, bisa menginspirasi kepada sejawat semua untuk terus bergandeng tangan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

“Bila semua sejawat bisa bergandengan tangan memberikan pelayanan terbaiknya, maka akan terwujud kedaulatan kesehatan Indonesia, khususnya Lamongan,” ucapnya.

Camat Deket saat mengikuti kegiatan bakti sosial IDI Lamongan, Arif Bakhtiar mengapresiasi sinergitas sejawat dokter ini dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan (Pemkab Lamongan) dalam rangka Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-454.

“Saya berharap, IDI Lamongan bisa terus turun ke bawah di berbagai even tidak hanya saat momentum HJL saja. Sehingga bisa terus bersinergi dengan Pemkab Lamongan,” ucap Arif.

Sementara itu, Ketua Koordinator FK-UMS, Muhammad Rahman Ramadani mengungkapkan rasa bangganya bisa bergabung dengan para dokter senior.

“Kami selaku dokter muda, bangga dan senang bisa mendapatkan ruang untuk belajar dan terjun secara langsung dalam memberikan pengobatan ke masyarakat,” kata Rahman.

Salah satu dokter spesialis yang mengikuti pengobatan massal spesialistik, dr Ahmad Hannan Amrullah mengungkapkan, rata-rata diagnosa para pasien di pedesaan banyak yang mengalami kondisi nyeri lutut dan punggung.

“Keluhan pasien lebih banyak nyeri lutut dan punggung. Selain karena usia dan berat badan, juga dipengaruhi oleh menurunnya kandungan kalsium,” ujar dr Hannan.

Senada dokter Saraf, Nikmatul Choiriyah menyampaikan, rata-rata pasien wanita lansia di pedesaan lebih banyak yang mengeluhkan nyeri lutut, punggung dan kepala.

“Untuk itu, kami menghimbau kepada mereka agar menghindari makanan yang mengandung rasa asin dan terlalu banyak penyedap rasa,” ucap dr. Nikmah.

Selain dokter spesialis ortopedi dan saraf, pengobatan massal even Lamongan Medical Week yang diselenggarakan IDI Lamongan ini juga melibatkan dokter spesialis mata dan spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT).