News  

Calon Dokter Cetak Sejarah, Raih Emas Pertama bagi Jatim di Cabor Motocross

Ananda Rigi Aditya, atlet Tim Jatim peraih medali emas di Cabor Motocross kelas 125 cc perorangan PON XX Papua 2021, Sabtu (23/10/2021), Foto : Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia)

NOWTOOLINE, LAMONGAN – Ananda Rigi Aditya, mahasiswa Fakultas Kedokteran di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya mencetak sejarah bagi Tim Provinsi Jawa Timur. Pasalnya, atlet yang berasal dari Kabupaten Lamongan ini berhasil meraih medali emas di Cabor Motocross kelas 125 cc perorangan PON XX Papua 2021.

Prestasi ini diperoleh Ananda, setelah mengalahkan sejumlah atlet dari 11 provinsi yang mengikuti Cabor Motocross. Meski atlet dari Tim Papua dan DKI menjadi saingan beratnya, ia mengaku, memiliki optimisme, mental yang kuat dan persiapan matang sebelum mengikuti PON XX Papua 2021.

“Sebenarnya saat itu saya sempat jatuh, kemudian bangkit lagi dan meraih medali emas. Saya juga bangga, karena raihan prestasi ini merupakan pertama kalinya Jawa Timur mendapatkan medali emas di cabor Motocross,” ucap Ananda usai menerima bonus dari Pemkab Lamongan di Pendopo Lokatantra, Sabtu (23/10/2021).

Ananda mengaku, pihak Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) belum memberikan apresiasi kepada dirinya karena harus menunggu atlet dan tim yang terlibat masih belum pulang.

“Tentunya ada dari Pemprov Jatim. Tapi masih menunggu tim yang lain karena belum pulang dan ada yang masih karantina. Kemungkinan minggu depan kita diundang Ibu Gubernur Khofifah,” kata.

Selain meraih medali emas di PON XX Papua 2021, atlet Tim Jatim yang berasal dari Kabupaten Lamongan ini ternyata pernah memperoleh sejumlah prestasi di Cabor Motor Cros. Diantaranya Juara Nasional Motocross kelas 65 cc tahun 2013, Juara Asia kelas Junior tahun 2015 dan  Juara Nasional 2016 serta 2017.

Sementara itu, David Rigi Afandi orang tua Ananda Rigi Aditya menilai bakat yang dimiliki anaknya itu mengalir dari darahnya. Karena, ia mengaku, dirinya  waktu masih sebaya dengan anaknya sering kali mengikuti road race dan balapan liar.

“Sebenarnya dulu saya itu pembalap road race bukan yang professional tapi kelas lokal. Bahkan saya juga pernah ikut balapan liar,” ujar David.

David membeberkan, keinginan anaknya itu muncul saat masih kelas 5 SD. Dan keinginan itu muncul, menurutnya, ketika Ananda diajaknya pada even professional.

“Saat itu masih umur 11 tahun, saya tanya ingin ikut professional atau hanya sekedar ikut-ikutan saja. Kemudian keinginannya itu saya kabulkan dengan mengikuti sejumlah kejuaraan di even professional seperti Kejurda dan Kejurnas. Dan Alhamdulillah pertama kalinya di tahun 2013, Ananda Juara Nasional kelas 65 cc,” katanya.

 

Selain ada darah race dari suami Kepala Dinas Parwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan, David mengatakan, Ananda memiliki keberanian dan mental yang cukup bagus.

“Kalau saya ibaratkan, Ananda itu seperti petarung yang selalu bisa menaklukkan tikungan dan jumping di setiap kejuaraan. Pernah ia mengikuti road race tapi nggak pernah meraih juara. Karena skillnya di cabor ini, makanya ia selalu enjoy di setiap kejuaraan dan bisa menang,” ujarnya.

Ke depannya, David berharap, anaknya tersebut bisa fokus meneruskan pendidikan lebih tinggi dan meraih cita-citanya menjadi dokter. Karena, menurutnya, prestasinya tersebut bisa diteruskan oleh Marcelino Rigi (adik Ananda Rigi Aditya).

“Adiknya di tahun 2018 juga Juara Nasional. Bahkan kalau skillnya lebih baik dibandingkan Ananda. Di bulan Januari 2022 kalau ada ijin, adiknya akan mengikuti Kejuaraan di Belanda,” kata David, ayahanda Ananda Rigi Aditya yang meraih medali emas di Cabor Motocross pertama bagi Jatim dan memiliki cita-cita ingin menjadi dokter.