NOWTOOLINE, LAMONGAN – Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, menyatakan Rapor Pendidikan Lamongan dari hasil ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) tahun 2021 sudah di atas rata-rata Provinsi dan Nasional.
Maka, Rapor Pendidikan Kabupaten Lamongan dari hasil ANBK tahun 2022 ini diharapkan bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Saya harap ANBK tahun 2022 ini hasilnya lebih baik dari tahun sebelumnya,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Munif Syarif, Jumat (23/9/2022).
Karena Rapor Pendidikan merupakan bentuk penyempurnaan dari Rapor Mutu yang berisikan data kualitas satuan pendidikan atau daerah.
Sehingga dari data yang didapat dari berbagai asesmen atau survei nasional tersebut bisa digunakan sebagai bahan refleksi serta dasar perencanaan untuk peningkatan kualitas.
Apabila tahun ini lebih baik dari tahun lalu, maka akan lebih banyak lagi lembaga sekolah yang melaksanakan ANBK secara full online.
“Pastinya dengan cara menambah bandwidth internet dan mengupgrade komputer yang ada,” kata Munif Syarif.
Seperti diketahui bersama, bahwa Asesmen Nasional (AN) merupakan program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.
Sedangkan mutu satuan pendidikan jenjang dasar dan menengah dinilai berdasarkan hasil belajar siswa yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter).
Sementara itu, Kabid Pendidikan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Chusnu Yuli Setyo mengungkapkan 4.711 siswa SMP di Lamongan telah terpilih mengikuti ANBK selama 2 (dua) hari.
Dari ribuan siswa tersebut, jelas Chusnu, terdiri dari 155 lembaga sekolah di Lamongan ini terdapat 48 SMP negeri dan 107 SMP swasta yang terpilih secara sampling melalui data dapodik.
“ANBK telah dilaksanakan 2 hari, pada tanggal 19 sd 20 September kemarin. Ada 10 lembaga yang asesmennya secara full online dan 145 lainnya mengikuti secara semi online,” kata Chusnu.
Laporan dari tim helpdesk ANBK kabupaten, jelas Chusnu, terdapat 2 (dua) anak yang di hari pertama, tidak terekam responnya. Artinya, tidak tercatat telah selesai mengerjakan.
“Dari penuturan gurunya, sudah kedua siswa tersebut sudah menyelesaikan. Karena hasilnya bisa dilihat di web https://anbk.kemdikbud.go.id,” tuturnya.
Artinya ini ada kemajuan yang diberikan oleh Kemendikbudristek. Sekola7h bisa membantu progres pelaksanaan ANBK dari alamat web di atas.
Ditambahkan Chusnu, ada bagian dari Asesmen Nasional yang akan menjadi pengganti Ujian Nasional (UN) sebagai evaluasi terkait mutu pendidikan, yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Lebih lanjut, papar Chusnu, karena AKM merupakan sistem yang digunakan untuk mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
“Dari keseluruhan siswa yang mengikuti ANBK, masing-masing sekolah hanya 45 siswa baik online maupun semi online dan 5 cadangan yang diuji kompetensi literasi dan numerasinya,” ujarnya.
Selain kompetensi literasi dan numerasi, terang Chusnu, siswa yang diuji AKM juga diminta untuk mengisi survei karakter. Agar karakter siswa yang tercermin dari sikap, nilai, keyakinan dan kebiasaan bisa terukur.
“Jadi, kalau ANBK tahun ini bisa lebih baik dari sebelumnya, maka hasilnya juga seiring dengan Rapor Pendidikan,” tutur Chusnu, Kabid Pendidikan SMP Dinas Pendidikan Lamongan.