NOWTOOLINE, LAMONGAN – Direktur RSUD Dr Soegiri Lamongan dr. Muhammad Chaidir Annas menuturkan, pihaknya telah menambah bed di titik ruang yang dijadikan isolasi bagi penderita atau warga yang terpapar Covid-19. Menurutnya, ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurai antrian pasien di IGD (Instalasi Gawat Darurat) Rumah Sakit milik pemerintah tersebut.
“Sudah kita tambah sekitar 60 bed. Dengan begitu antrian yang ada di IGD itu cepat terurai. Selain itu kita juga berharap kasus aktif dengan gejala sedang bisa dirawat dan tercover di level Puskesmas,” ujar dr. Muhammad Chaidir Annas, Minggu (04/07/2021).
Untuk tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar Covid-19, Annas sapaan akrab dr. Muhammad Chaidir Annas menyebutkan, ada sekitar 67 nakes terdiri dari profesi dokter dan paramedis. Meski begitu, ia mengaku, saat ini belum memerlukan perekrutan relawan.
“Ya kita do’akan sehari dua hari kedepan semua sudah sembuh dan bisa membackup kami lagi. Kalau memang benar-benar mendesak mungkin diperlukan perekrutan relawan. Tapi saat ini masih ada tenaga kesehatan yang bisa kita alihkan,” akunya.
Bagi pasien yang sedang menjalani perawatan di RSUD Dr Soegiri Lamongan, Annas berharap, bisa menjaga imunitas tubuh dengan selalu mengatur pola makan meskipun nafsu makan berkurang.
“Meski nafsu makan mereka berkurang, pasien kami harapkan bisa memaksakan diri untuk makan. Karena obat tidak akan berfungsi maksimal kalau nutrisi mereka tidak tercukupi. Dan yang lebih penting lagi mereka kami harapkan tidak sampai stress,” katanya.
Tak hanya itu saja, Annas juga berharap, agar masyarakat Kabupaten Lamongan untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan (prokes) sesuai anjuran pemerintah, meskipun sudah divaksin. Karena, menurutnya, imunitas atau kekebalan itu baru muncul 1 bulan setelah vaksin dan dalam satu bulan itu masih sangat dimungkinkan untuk terpapar lagi.
“Mari kita sama-sama menjaga prokes dengan ketat. Dengan begitu saya kira sangat membantu kami. Karena rumah sakit ini kan sebenarnya hilir, hulu nya tetap di masyarakat. Kalau masyarakat tidak patuh prokes, tentu berapapun bed yang kami siapkan tidak akan mampu mencukupi. Ujung-ujung mengantri lagi di IGD,” ucap Direktur RSUD Dr Soegiri Lamongan. ()