NOWTOOLINE, LAMONGAN – Lembaga sekolah di Kabupaten Lamongan yang berhasil meraih penghargaan wilayah Zona Integritas (ZI) pertama di Indonesia pada tahun 2020 silam dari Menpan-RB adalah SMPN 1 Lamongan.
Faktor itulah yang menjadi penyebab daya magnet bagi lembaga sekolah kabupaten lain untuk studi banding (Stuba) atau referen di SMPN 1 Lamongan.
Kepala Sekolah SMPN 1 Lamongan Khoirul Anam menuturkan, Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan menunjuk lembaga sekolahnya untuk menjadi studi banding dari kabupaten atau kota lain. Menurutnya, salah satunya itu karena SMPN 1 Lamongan menjadi peraih penghargaan wilayah ZI dari Menpan-RB.
“Jadi tahun kemarin, lembaga sekolah peraih penghargaan wilayah ZI satu-satunya di Indonesia itu hanya di Kabupaten Lamongan yakni SMPN 1 Lamongan dan SMPN 2 Lamongan. Ini bisa menjadi momentum yang luar bisa bagi kita,” aku Khoirul Anam, Selasa (15/06/2021).
Anam sapaan Khoirul Anam mengungkapkan, bulan Juli tahun ini lembaga sekolahnya akan memberanikan diri diusulkan Inspektorat Daerah Kabupaten Lamongan untuk meraih penghargaan Wilayah Bebas Korupsi (WBK).
“Yang pasti itu ada untuk menuju wilayah WBK dan WBBM itu ada 6 unsur pengungkitnya yakni manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sumber daya manusia, peningkatan kualitas pengawasan, peningkatan kinerja dan peningkatan kualitas pelayanan publik,” ucapnya.
Anam menilai, kurikulum PAK (Pendidikan Anti Korupsi) itu bagian dari menuju WBK. Meski di Indonesia belum ada dan pioneernya itu SMPN 1 Lamongan, Anang mengungkapkan, tapi sudah dicanangkan di lembaga sekolahnya.
“Kurikulum ini dicanangkan sejak era kepemimpinan Bupati Lamongan Fadeli. Dan kita memberanikan diri menjadi pioneer SMPN I Lamongan yang mengintegrasikan PAK di pembelajaran semua mata pelajaran (mapel). Meski mencari formula yang pas bagaimana menginsersi PAK bisa masuk di semua mapel,” ujarnya.
Tak hanya itu, Anam mengaku, SMPN 1 Lamongan juga menjadi salah satu lembaga sekolah yang mengawali pembelajaran tatap muka (PTM) melalui program Sekolah Tangguh Semeru. Karena sebelumnya, kata Anam, SMPN 1 Lamongan sempat mengalami kesulitan bagaimana harus memberikan pembelajaran kepada siswa selain daring di masa pandemi Covid-19.
“Namun pelan-pelan kita harus memberanikan diri untuk melakukan simulasi 50 persen siswa yang masuk agar mereka bisa menerima pembelajaran dengan baik. Dan akhirnya melalui program Sekolah Tangguh Semeru PTM bisa kita laksanakan sampai sekarang,” ungkapnya.
Ditengah masa pandemi Covid-19 ini, Anam juga menambahkan, pihaknya juga menciptakan inovasi untuk mensukseskan nilai maksimal Asesmen Nasional (AN) melalui kemampuan literasi membaca dan numerasi.
“Untuk mempercepat peningkatan kemampuan literasi membaca dan numerik kami memiliki program unggulan dan inovasi yakni Gerakan Lamongan Sehari Satu Buku (Gerlam Sesaku). Karena dalam gerakan ini tak hanya siswa menjadi sasaran tapi guru juga dilibatkan,” aku Khoirul Anam yang sebelumnya juga menerima Stuba dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung.
Sementar itu, Kepala SMPN 15 Surabaya, Shahibur Rachman mengungkapkan salah satu alasannya untuk melakukan studi banding itu tertarik dengan penghargaan wilayah Zona Integitas (ZI) yang diraih oleh SMPN 1 Lamongan.
“Memang salah satu alasan kami datang itu karena SMPN 1 Lamongan mampu meraih penghargaan wilayah ZI dari Menpan-RB. Itu sesuatu yang luar biasa buat kami yang berada di kota besar,” aku Shahibur Rachman.
Selain itu, kata Shahibur Rachman, ada program unggulan dan inovasi yang bisa mendukung siswa dan guru dalam melaksanakan Asesmen Nasional yakni Gerlamsesaku.
“Yang pasti kita nanti tidak mau hanya diberikan buku dan materi saja. Tapi bagaimana strategi untuk mewujudkan lembaga sekolah kita bisa seperti SMPN 1 Lamongan. Serta bagaimana bisa menjalankan PTM dengan aman dan tetap mengutamakan kesehatan siswa didik,” kata Kepala SMPN 15 Surabaya mengaku tertarik untuk melakukan studi banding (Stuba) ke lembaga sekolah peraih penghargaan wilayah ZI ini. ()