NOWTOOLINE, LAMONGAN – Ketua Team Preventif dan Promotif Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lamongan dr. Taufik Hidayat menyatakan sampai saat ini di Lamongan tidak ada klaster Covid-19 di sekolah setelah diterapkannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.
Seperti diketahui, Kemendikbud menyebut jika ada 165 klaster sekolah di Jatim. Kadindik Jatim juga menyebut, untuk tingkat SMA/SMK dan SLB di Jatim tidak ada klaster sekolah.
“Alhamdulillah, sampai saat ini di Lamongan belum ada klaster Covid-19 di sekolah. Ini berkat peran serta Satgas Covid-19 dalam memastikan PTM Terbatas di Lamongan dapat berjalan dengan aman,” ujar dr. Taufik, Jumat (24/9/2021).
Kondisi ini, ungkap dr. Taufik yang juga selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan, juga berkat adanya dukungan semua pihak baik dari segi penyiapan sekolah dalam melaksanakan PTM Terbatas maupun pengawasan disiplin protokol kesehatan (prokes).
“Meski belum ada laporan yang masuk terkait klaster sekolah. Tetap kami minta warga sekolah untuk tetap patuh dan taat prokes. Selain itu, juga mengikuti vaksinasi. Anak-anak jangan kelelahan begitu juga pendidiknya dan makan makanan bergizi,” katanya.
Taat prokes ini, tutur, tidak hanya dilakukan saat mengikuti PTM Terbatas di sekolah saja namun di semua tempat. Pasalnya, terang Taufik, bila seseorang terinfeksi kalau pulang ke rumah pasti akan menularkan yang di rumah dan bila ada yang anak sekolah pasti penularannya akan dibawa ke sekolah.
“Tapi yang sangat penting, semua harus prokes dan vaksinasi. Di semua tempat tak hanya yang PTM saja karena bila seseorang terinfeksi kalau pulang ke rumah pasti akan menularkan yang di rumah. Bila ada yang anak sekolah pasti akan dibawa ke sekolah penularannya,” ucapnya.
Secar terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Munif Syarif juga menyatakan bahwa sampai saat ini di Lamongan tidak ada klaster Covid-19 di sekolah setelah diterapkannya PTM Terbatas.
“Ya, sampai sekarang belum ada dan kita tetap melakukan penerapan PTM Terbatas. Tapi kita tidak boleh lengah harus prokes ketat. Dan semoga tidak muncul klaster sekolah di Kabupaten Lamongan,” ujar Munif