NOWTOOLINE, LAMONGAN – Setelah berbagai langkah penanganan terutama suntikan analgesik, antibiotik, dan vitamin, ternak sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah menunjukkam tanda-tanda kondisi membaik.
Bahkan sesuai data Pemkab Lamongan menyebutkan terdapat 30 persen atau 50 ternak sapi dalam masa pemulihan dari 153 yang terjangkit PMK.
Hal disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi usai melantik dan mengambil sumpah 92 pejabat di lingkungan Pemkab Lamongan di Pendopo Lokatantra, Selasa (10/5/2022).
“Dari data dan laporan yang masuk saat ini, dan khususnya yang ada di Lamongan, sudah ada 50 lebih sapi yang sebelumnya terjangkit PMK sudah membaik atau sedang dalam pemulihan,” kata Pak Yes.
Progress pemulihan itu, kata Bupati yang akrab disapa Pak Yes, di antaranya seperti ternak sapi yang sebelumnya susah berdiri akhirnya bisa berdiri. Tanda pemulihan lainnya seperti sapi yang sebelumnya tidak punya nafsu makan akhirnya sekarang sudah mau makan.
“Minimal sudah bisa berdiri. Sapi yang ditinjau Bu Gubernur kemarin itu beberapa dilaporkan juga sudah bisa berdiri, yang tidak mau makan juga sudah mulai mau makan,” ujarnya.
Progress membaiknya kondisi ternak yang terjangkit PMK ini, kata Pak Yes, tidak lepas dari penanganan yang dilakukan secara serentak dan bersama-sama mulai pengobatan hingga penutupan sementara pasar hewan yang berperan sebagai bagian dari pencegahan dan pemulihan.
“Jadi kita ada progress di mana penanganan harus serentak. Semua harus melakukan pengobatan termasuk penutupan sementara pasar hewan sebagai bagian dari pencegahan dan pemulihan,” tuturnya.
Mengapa penutupan pasar hewan dilakukan selama 14 hari? Pak Yes menyebut, itu disesuaikan dengan masa inkubasi virus yang juga berlangsung selama 14 hari. Pak Yes juga menegaskan akan segera membuka kembali pasar hewan di Lamongan jika memang kondisi sudah membaik.
“Sudah ditetapkan menjadi wabah oleh Pak Mentan, sehingga bisa dengan leluasa untuk penanganannya. Bahkan dari Kementan akan segera mengirim kembali obat-obatan dan vitamin,” ucapmya.
Terpenting, kata Pak Yes, masyarakat diharap tetap tenang dan tidak panic selling karena PMK tidak menular ke manusia asalkan tidak mengkonsumsi secara langsung hewan yang terpapar.
“Yang terpenting penyakitnya hanya menular antar hewan dan tidak ke manusia. Penyakit PMK ini juga bisa disembuhkan dan dagingnya aman dikonsumsi tapi dalam proses penyembelihan pemeriksaannya harus lebih ketat,” ujar Pak Yes, orang nomor satu di Pemkab Lamongan tersebut.