Pemkab Lamongan Berencana Tajamkan Potensi Desa Melalui Program Desa Berdaya

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi didampingi Kepala Dinas PMD Khusnul Yaqin dan Ketua Pendamping saat pemaparan potensi desa di Ruang Airlangga Gedung Pemkab Lamongan, Kamis (23/9/2021), Foto : Prokopim Lamongan)

NOWTOOLINE, LAMONGAN – Pemerintah Kabupaten Lamongan (Pemkab Lamongan) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) ingin menekankan penajaman berbagai potensi desa yang dapat dikembangkan untuk diinovasikan melalui program Desa Berdaya.

“Orientasi awalnya diharapkan mampu menghasilkan economic branding bagi tiap-tiap desa yang serius mengembangkan potensi desanya,” kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di Ruang Airlangga Gedung Sekretariat Daerah Lamongan, Kamis (23/9/2021).

Berdasarkan IDM (Indeks Desa Membangun) tahun 2021 Kabupaten Lamongan, terdapat 34 desa berstatus desa mandiri, 157 desa maju, dan 271 desa dengan status berkembang.

Dari 34 desa mandiri di Kabupaten Lamongan, 10 desa diantaranya masuk dalam program berdaya tahun 2021 dan mendapatkan bantuan pendanaan dari provinsi sebesar Rp. 100.000.000 per desa.

Sepuluh desa mandiri yang masuk dalam program desa berdaya ini berasal dari 5 kecamatan yakni Kecamatan Paciran yang terdiri dari Desa Banjarwati, Desa Kranji, Desa Paciran, dan Desa Tunggul. Kecamatan Sekaran yang terdiri dari Desa Bulutengger dan Desa Sekaran.

Sedangkan Kecamatan Karanggeneng terdiri dari Desa Karanggeneng dan Desa Latukan, Kecamatan Brondong yakni Desa Sedayulawas. Yang terakhir yakni Kecamatan Sugio di Desa Sugio.

Melihat desa-desa di Kabupaten Lamongan, Pak Yes mengaku, sangat senang karena dapat mengangkat dan memanfaatkan potensi yang ada di desanya. Menurutnya, hal tersebut merupakan kekuatan besar untuk mengungkit perekonomian Lamongan kedepannya.

“Saya tahu, Lamongan memiliki potensi-potensi yang luar biasa. Saya senang sekali melihat potensi-potensi ini yang kemudian dapat diberdayakan, itu sudah menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa. Keinginan saya, ini bisa terus dilanjutkan, terus ada kontinuitas,” tuturnya.

Sejalan dengan visinya terkait gerakan membangun pariwisata ramah dan terintegrasi (Ramasinta), Pak Yes ingin seluruh sektor yang ada dapat digabungkan dengan pariwisata. Selain itu, ia juga menekankan agar desa berdaya ini dapat terus berjalan maka kolaborasi berbagai pihak untuk pembinaannya sangat perlu dilakukan.

“Sesuai visi Ramasinta, saya ingin menggabungkan semua sektor dengan pariwisata, contohnya seperti sport-tourism, agrowisata,” ujarnya.

Lebih lanjut, ungkap Pak Yes, dengan maksud semua sektor didorong untuk dikaitkan dan digabungkan dengan pariwisata sehingga kebangkitan ekonomi dari pariwisata. “Untuk pembinaannya, Dinas PMD bisa bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dengan dimasukkan kurikulum pembelajaran,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pendamping Desa, Yuris memaparkan potensi desa yang meliputi wisata edukasi religi Mbah Mayang Madu, Art of Letter, Gemerlap Pasar Cendere, Pemandian Air Hangat Brumbun, Wisata Kampung ‘KOI LA’, 1001 desa oleh-oleh, produk air minum ‘Putri Sidongayah’, edukasi maggot, wisata alun-alun/pasar modern, café dan rest area.

“Harapan kami 34 Desa Mandiri Kabupaten Lamongan ini bisa menjadi penggerak, pengungkit kemandirian perekonomian desa di Lamongan,” kata Yuris saat memaparkan potensi desa dan pengembangannya melalui program Desa Berdaya di Ruang Airlangga Pemkab Lamongan.