Ranking 1 MCP Se-Jatim, Lamongan Jadi Tujuan Study Referensi Kota Probolinggo

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menerima kunker Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin untuk mencari referensi ilmu dalam meraih ilmu tertinggi capaian MCP, Rabu (6/10/2021), Foto : Prokopim Lamongan for nowtooline)

NOWTOOLINE, LAMONGAN – Pemerintah Kabupaten Lamongan (Pemkab Lamongan) menjadi tujuan kunjungan kerja (kunker) Kota Probolinggo dalam mencari referensi ilmu. Pasalnya, Lamongan mampu meraih nilai tertinggi Se-Jawa Timur sebagai daerah yang memperoleh capaian Monitoring Center for Prevention (MCP) hasil Korsupgah (Koordinasi Supervisi Pencegahan) Triwulan ke IV tahun 2020.

Dalam acara kunker tersebut, Habib Zainal mengajak sejumlah pejabat Wali Kota Probolinggo. Diantaranya, Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD), serta Plt Inspektur Kabupaten Probolinggo.

“Kabupaten Lamongan mendapat ranking pertama di Jawa Timur, dalam memperolehnya pasti banyak staregi yang dilakukan. Sehubungan dengan hal tersebut, Probolinggo ingin belajar langkah-langkah atau upaya yang dilakukan Lamongan sehingga membawa ilmu tersebut untuk diaplikasikan di Probolinggo,” ujar Wali Kota Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin di Ruang Command Center Pemkab Lamongan, Rabu (6/10/2021).

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memaparkan  berbagai strategi yang terus dioptimalkan dalam pencapaian seluruh indikator delapan area intervensi, mulai dari area perencanaan dan penganggaran APBD, pengadaan barang dan jasa, perizinan, pengawasan APIP, manajemen ASN, optimalisasi pajak daerah, manajemen asset daerah hingga tata kelola keuangan desa.

Menurut Pak Yes, dalam proses pencapaian MCP, Pemkab Lamongan mengupayakan dalam setiap program yang dilaksanakan memenuhi seluruh unsur pencapaian MCP.

“Terkait capaian MCP ini, kami selalu melakukan evaluasi intens. Tidak hanya MCP saja, SAKIP juga, semuanya. Bahkan setiap aktivitas yang dilakukan memenuhi kriteria MCP,” kata Pak Yes.

Mulai dari evaluasi terkait indikator dan sub indikator, sambung Pak Yes, pada aplikasi jaga,melakukan koordinasi dengan pengembang dan badan pertahanan terkait aset daerah, hingga penekanan terhadap OPD terkait indikator capaian yang masih kurang.

“Meski capaian MCP pada tahun 2021 baru diangka 76,95 persen, Pemkab Lamongan terus mengupayakan pemenuhan seluruh indikator yang belum maksimal,” ucapnya.

Dikesempatan yang sama, Inspektur Kabupaten Lamongan Heri Pranoto menyampaikan beberapa kiat-kiat dalam memperoleh nilai tertinggi Se-Jatim dalam capaian MCP. “Berbagai upaya kita lakukan dalam menyelesaikan berbagai persoalan, kita selalu konsultasi terlebih dahulu dengan BPK dalam permasalahan yang kita hadapi. Keberanian juga sangat perlu, terutama keberanian kita dalam menuntaskan temuan BPK, ini harus dituntaskan, diselesaikan,” ujar Heri saat menerima kunker rombongan dari Kota Probolinggo.

Penulis: Arianda Editor: P Bayu S