Unisla Canangkan Sejumlah Target di Peringatan Dies Natalis ke-21

Rektor Unisla Bambang Eko Muljono mendampingi salah satu pendiri akan meniup lilin yang menunjukkan angka usia ke-21 bersama sejumlah rector dan dekan di area Kampus Gedung D, Jalan Veteran Lamongan, Selasa (10/8/2021), Foto : Yoyok Eko P/NOWTooline)

NOWTOOLINE, LAMONGAN – Menandai perjalanan panjang sebuah institusi, Universitas Islam Lamongan (Unisla) memperingati Dies Natalis, Selasa (10/8/2021). Memperingati kelahiran ke 21, Unisla telah banyak menorehkan banyak prestasi dan melahirkan sarjana dan magister berbagai bidang.

Bahkan perguruan tinggi yang digawangi YPPTI (Yayasan Pembina Perguruan Tinggi Islam) Sunan Giri Lamongan ini dalam Kementerian Riset dan Kebudayaan telah mencapai posisi rangking ke-123 dari 4.800 PTS dan PTN se- Indonesia

“Tahun kemarin, Unisla peringkat 174. Yang pasti, kami tidak puas dengan urutan ke-123 di usia ke-21. Oleh karena itu secara internal kami akan meningkatkan mutu. Jadi kami berharap tahun depan bisa rangking 100 besar,” ujar Rektor Unisla Bambang Eko Muljono kepada sejumlah awak media.

Bambang menjelaskan, untuk mencapai urutan tersebut perguruan yang memiliki kampus utama seluas 12 hektar dan kampus II di Kandang Semangkon, Kecamatan Paciran seluas 4.500 m2 akan mengembangkan sekolah-sekolah vokasi tingkat SMK di bidang TI (teknologi informasi), bidang agrobisnis dan bidang kesehatan.

“Untuk menuju Indonesia Maju sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Maka Unisla akan mengembangkan LabSchool. Dimana hasil-hasil penelitian dari dosen, mahasiswa akan disinergikan pada tingkat SMK tersebut. Sehingga bisa link dengan dunia usaha dan dunia industri (dudi),” katanya.

Tak hanya itu, Bambang menyatakan, Unisla juga siap menghadapi pasca pandemi Covid-19 dengan mengembangkan segala kemampuan utamanya di sektor-sektor dimana seluruh mahasiswa wajib menempuh mata kuliah kewirausahaan.

“Ini sudah kita terapkan dalam KKN. Di 17 kecamatan se-Kabupaten Lamongan kita harapkan mahasiswa bisa menghasilkan starups – starups,” ucapnya.

Di usia ke-21, Bambang mengaku, Unisla telah menyekolahkan 46 dosen untuk studi S-3. Dimana biayanya, ditanggung oleh YPPTI Sunan Giri sebesar 70 persen dan sisanya dosen itu sendiri.

“Kita berharap 3-4 tahun kedepan, Lamongan benar-benar mampu untuk menyiapkan SDM untuk menghadapi revolusi industri 4.0 dan digitalisasi pasca pandemi Covid-19,”

Diantara PTS-PTS yang ada di Kabupaten Lamongan, Bambang menuturkan, Unisla tidak melakukan persaingan tapi lebih menitikberatkan upaya bersama dalam menyiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul,

“Persaingan itu tidak ada, karena masyarakat yang memilih sendiri. Karena masyarakat sudah cerdas. Rumusnya hanya mutu pendidikan, kekompakan dan pengelolahan perguruan tinggi secara profesional. Sehingga bisa menghasilkan SDM yang unggul,” tutur Rektor Unisla.

Sementara itu, Perwakilan dari YPPTI Sunan Giri Ahmad Najikh menyampaikan terima kasih kepada jajaran rektorat dan dekanat, civitas dan akademik Unisla yang terus berupaya untuk mensukseskan baik di bidang pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

“Ini semuanya sudah sesuai dengan tujuan didirikannya yayasan. Yakni untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Lamongan khususnya supaya memperoleh pendidikan yang lebih tinggi dan mewujudkan sumber daya manusia yang bermanfaat berhaluan Ahlussunnah Wal Jamaah serta Nahdliyah,” ucap Najikh saat konferensi pers Dies Natalis ke 21 Unisla. ()