Bumil, Busui dan Anak di Lamongan Akan Jadi Sasaran Vaksinasi Covid-19

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama Anis Kartika Yuhronur Efendi, Wakil Bupati Abdul Rouf dan Narti Abdul Rouf saat launching vaksinasi Covid-19 bagi bumil, busui dan anak usia 12-18 tahun secara virtual, Selasa (29/06/2021), Foto : Prokopim for NOWTOOLINE)

NOWTOOLINE, LAMONGAN – Bertepatan dengan puncak acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-28 yang diperingati tanggal 29 Juni ini, pemerintah melaunching vaksinasi covid-19 bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 12 sampai 18 tahun sebagai upaya menekan kenaikan angka penderita Covid-19 cukup tinggi di Indonesian terutama terhadap anak hingga 30 persen.

Harganas ke-28 bertema Keluarga Keren Cegah Stunting secara virtual melalui aplikasi zoom meeting ini diikuti Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama Anis Kartika Yuhronur Efendi, Wakil Bupati Abdul Rouf dan Narti Abdul Rouf.

Bupati Yuhronur Efendi mengatakan dirinya menyambut baik arahan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin terkait stunting dan peluncuran vaksin untuk anak dan ibu hamil. Pak Yes sapaan Yuhronur Efendi mengungkapkan, Lamongan sudah melampaui penurunan angka stunting sebagaimana yang disampaikan Wapres yakni tahun 2024 harus 14 persen.

“Stunting ini sebenarnya sudah menjadi program keseluruhan di rencana kerja pemerintah daerah. Untuk vaksinasi ini satu hal yang baru bahwa selama ini kita belum mengenal vaksin untuk anak, dan pada hari ini tadi sudah dilaunching vaksin untuk bumil, busui dan anak,” ujar Pak Yes.

Dalam arahannya, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyampaikan, adanya kenaikan angka penderita Covid-19 cukup tinggi di Indonesia terutama pada anak pemerintah akan memberikan vaksinasi Covid-19 menyasar ibu hamil (bumil), ibu menyusui (busui), dan anak usia 12 sampai 18 tahun.

“Pemerintah menyambut baik dimulainya program vaksinasi untuk bumil, busui dan anak usia 12-18 tahun yang masuk dalam kategori rentan. Program vaksin produksi PT. Biofarma juga mendapat rekom dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia),” ujar Ma’ruf Amin.

Selain itu, kata Ma’ruf Amin, Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) juga telah memberikan rekomendasi pelaksanaan vaksinasi pada ibu hamil dengan resiko tinggi usia diatas 35 tahun yang memiliki BMI (Body Mass Indeks/Indeks Masa Tubuh) diatas 40 dengan komorbid diabetes dan hipertensi serta tenaga kesehatan yang hamil. Pemerintah juga menunggu rekom dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

“Sedangkan bumil dengan resiko rendah dapat memilih sendiri melaksanakan vaksinasi dengan pengawasan dokter sebelum dan sesudah vaksinasi. Jangan putus asa, kita bisa melewati masa pandemi ini dengan menyatukan hati dan bekerjasama untuk menumbuhkan semangat baru yang dimulai dari keluarga, oleh keluarga, dan untuk keluarga,” ucapnya.

Selain itu, kata Ma’ruf Amin, terkait pelayanan gizi dan kesehatan meski di masa pandemi untuk anak, ibu hamil, dan ibu menyusui harus tetap terlaksana. Karena, menurutnya, keluarga memiliki peran aktif dan signifikan dalam mencegah penanggulangan dan target penurunan stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024.

“Satu dari empat balita di Indonesia mengalami stunting, data dari Kementerian Kesehatan tahun 2019 prevalensi stunting di Indonesia mencapai 27,76 persen,” aku Ma’ruf Amin.

Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyampaikan, pada peringatan hari puncak Harganas ke-28 ini dilaksanakan vaksinasi pada 4 titik, yakni Kota Bogor, Kabupaten Sumedang, Makassar, dan Pangkal Pinang.

“Hari ini juga dilaunching vaksinasi  bagi anak usia 12-18 tahun. Untuk ibu hamil masih dalam kajian untuk secepatnya dilakukan, untuk ibu nifas sudah bisa dilakukan,” kata Hasto Wardoyo saat mengikuti launching vaksinasi Covid-19 bagi bumil, busui dan anak usia 12-18 tahun secara virtual melalui aplikasi zoom meeting. ()