Pasien Covid-19 Sembuh di RSUD Ngimbang Tembus 95 Persen

Pasien Covid-19 di RSUD Ngimbang Lamongan, Jawa Timur yang dinyatakan sembuh, (Foto : Dokumen for NowTOOLine)

NOWTOOLINE, LAMONGAN – Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Ngimbang Lamongan, Jawa Timur mencatatkan angka yang fantastis. Pasalnya angka kesembuhan mampu menembus 95 persen.

“Yang jelas, pasien Covid-19 yang dirawat itu lebih banyak yang sembuh dibandingkan yang meninggal,” kata Direktur RSUD Ngimbang Lamongan, dr Aini Mas’idah, Rabu, (21/7/2021).

Menurut Aini, kabar baik ini harus disampaikan kepada masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan optimisme masyarakat bahwa Covid-19 bisa disembuhkan.

“Ini harus dikabarkan kepada masyarakat umum, jangan hanya kabar duka saja yang selama ini ramai memenuhi group Whatsapp dan media sosial,” tutur Aini.

Apabila kabar kesembuhan pasien Covid-19 yang dirawat, sambung Aini, didokumentasi dan diupload di media sosial (medsos) maka akan meminimalkan berita negatif dan menurunkan tensi ketidakpercayaan masyarakat.

“Persentase sekitar 90-95 persen, dari 50 pasien Covid-19 yang dirawat hanya dibawah 5 orang yang meninggal dunia sisanya sembuh. Nah, ini kan baik untuk menata manajemen stress bagi yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) maupun yang dirawat di rumah sakit,” ujarnya.

Kesembuhan pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Ngimbang, lanjut Aini, dipengaruhi beberapa faktor. Namun, menurutnya, yang paling utama adalah ketepatan penanganan dan psikologis (psikis) yang mempengaruhi pasien itu sendiri.

“Pasien tidak sampai terlambat penanganannya. Selain itu, kalau pasien ikhlas, lilo (pasrah) menerima yang dialami dan nurut saat dirawat serta tetap beribadah maka kita yakin akan dimudahkan proses kesembuhannya,” katanya.

Ia menambahkan, masih ada beberapa nakes (tenaga kesehatan) yang menjalani isolasi mandiri (isoman) dan dirawat tapi tidak banyak. Sedangkan garda terdepan RSUD Ngimbang yang meninggal dunia, kata Aini, ada 2 (dua) nakes.

“Memang dua minggu terakhir terasa berat bagi kami, karena dokter dan perawat meninggal dunia. Kabar gembiranya, beberapa nakes yang isoman sudah ada yang sembuh dan bisa kerja lagi untuk membantu proses kesembuhan pasien Covid-19,” kata Direktur RSUD Ngimbang Lamongan, dr Aini Mas’idah. ()